Jakarta,mabesbharindo com,
Jakarta Pusat – Sejumlah satuan pengamanan (Satpam) RSUD Tarakan menggelar aksi mogok kerja di Jalan Pematang Siantar, samping RSUD Tarakan, pada Jumat (28/2/2025). Aksi ini dipicu oleh adanya kabar yang belum jelas terkait pergantian sistem tenaga keamanan dari Penunjukan Langsung Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) menjadi tenaga outsourcing melalui Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP).
Bhabinkamtibmas Kelurahan Cideng hadir di lokasi untuk melakukan monitoring serta pengamanan jalannya aksi. Pihak manajemen RSUD Tarakan, yang diwakili oleh Kabag Umum Bapak Sirin, Bapak Gunawan, dan Bapak Bal’an, menemui para Satpam guna mendengar aspirasi mereka yang diwakili oleh Sdr. Anwar.
Dalam tuntutannya, para Satpam menolak sistem outsourcing dan meminta agar kontrak mereka tetap berlanjut dengan skema PJLP. Mereka juga mendesak kepastian kontrak kerja selama satu tahun ke depan, pembayaran penuh untuk Tunjangan Hari Raya (THR) serta gaji ke-13, pemenuhan sarana dan kelengkapan kerja, serta evaluasi internal terhadap sistem pengamanan tanpa melibatkan outsourcing.
Setelah dilakukan pertemuan, pihak manajemen RSUD Tarakan akhirnya mengabulkan tuntutan para Satpam. Dalam pernyataan resminya, pihak RSUD menyampaikan bahwa hingga saat ini mereka tidak memiliki perikatan dengan pihak manapun terkait kontrak dengan BUJP, dan proses pemilihan BUJP dinyatakan dibatalkan. Dengan keputusan ini, para Satpam diminta kembali melaksanakan tugasnya sesuai dengan jadwal kerja masing-masing.
Setelah keputusan tersebut disampaikan, aksi mogok kerja berakhir dengan kondusif. Para Satpam yang sebelumnya berkumpul membubarkan diri dengan tertib, sementara yang bertugas kembali menjalankan perannya di lingkungan RSUD Tarakan.
(Humas Polres Metro Jakarta Pusat)
Komentar