MABES BHARINDO.COM___***
BOJONEGORO – Bupati Bojonegoro melaksanakan safari Ramadhan dan secara langsung menyerap aspirasi dengam melihat langsung keadaan warga di Dusun Wedegan, Desa Panjang, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Senin, 04/04/2022
Dalam dialog dalam safari tersebut terungkap kedepannya, jembatan ‘Gladag’ atau jembatan kayu dari dusun arah Wedegan akan dibangun.
Turut hadir dalam kegiatan Forkopimda, Forkopimcam Kedungadem, Ka OPD, kepala desa se-Kecamatan Kedungadem, tokoh masyarakat, serta tokoh agama setempat.
Bupati Bojonegoro Anna mu’awannah dalam kesempatan tersebut menyampaikan jika jembatan dusun arah Wedegan akan dibangun. Namun prosesnya tetap menunggu giliran. Mendengar hal itu warga menyambut dengan gembira, rencana pembangunan jembatan mendapat antensi baik dari warga, mengingat selama ini jembatan masih terbuat dari bahan kayu.
Berita Sebelumnya :
π• Pesta Kelulusan, Pelajar di Mojokerto Rusak Mobil Milik Sekjen La Nyalla Academia
π• Perdana, Ratusan Umat Buddha Gelar Do’a Kebahagiaan di Candi Borobudur
Tidak lupa Bupati mengingatkan pentingnya untuk tetap menjaga harmonisasi dan ketentraman lingkungan setempat. Suasana aman, kondusif dan ketentraman terwujud jika warga saling menjaga toleransi. Demikian juga dalam hal pembangunan seperti pembangunan jembatan warga diharapkan tetap menjaga kekompakan.
Lebih lanjut Bupati Anna menyampaikan alasan kenapa kami turun ke dusun, selain sebagai ajang silaturahmi dan sambung roso, juga bertujuan untuk melihat keadaan warga. Termasuk melihat komdisi sekitar, kondisi jembatan salah satunya. Nanti akan kita bangun,” ujar Bupati.
Selain itu, Bupati menyampaikan juga pemkab Bojonegoro telah memberikan beasiswa RPL Desa khusus untuk para pegiat desa. Hal tersebut untuk menyiapkan SDM unggul dan berdedikasi tinggi.
“Kita sedang menyiapkan SDM berbasis desa melalui RPL pegiat desa bisa kuliah menggunakan APBD kabupaten,” imbuhnya.
Kepala Desa Panjang, Kecamatan Kedungadem Hari Hartono mengaku sangat senang jika jembatan dusun arah Wedegan direnovasi. Sebab, setiap tahun pemerintah desa selalu mengganti kayu yang menjadi bahan baku utama jembatan.
“Anggaran desa banyak berkurang untuk merenovasi jembatan yang sifatnya sementara. Warga Pajang akan sangat berterima kasih, Sebab selama jika warga membangun atau merenovasi rumah, truk pengangkut material melewati jembatan bolak-balik,” hal itu tentu sangat berbahaya untuk keselamatan pengendara, ujarnya.
Masih menurut Hari, pihaknya sangat menantikan pembangunan jembatan, dengan perbaikan jembata tidak hanya memperlancar arus kendaraan yang melintas di Desa Panjang, namun juga memperlancar di sektor perdagangan dan memperkuat sektor ekonomi.
“Di desa pajang mayoritas warganya adalah petani jagung, pembangunan jembatan tentunya bisa memperlancar aktifitas warga,” pungkasnya.
Suyati, warga setempat turut mengaku gembira jika jembatan tersebut dipugar kembali menjadi lebih modern. “Jembatan itu kondisinya seperti itu sudah lama sekali. Selama ini perbaikannya hanya sebatas mengganti kayu. Kalau dibangun lebih kokoh tentu sangat senang,” ujarnya. (Jayadi)
Komentar