Perdana, Ratusan Umat Buddha Gelar Do’a Kebahagiaan di Candi Borobudur

Banthe Dittishampanno bersama umat Buddha sebelum melakukan ritual do’a Kebahagiaan.


MABES BHARINDO.COM___***

JATENG — Pemerintah telah menyepakati pemanfaatan Candi Prambanan dan Borobudur untuk kegiatan keagamaan umat Hindu dan Buddha se-dunia pada 11 Februari 2022. Sejak saat itulah, Borobudur mulai digunakan untuk aktivitas keagamaan, antara lain Do’a Kebahagiaan.

“Hari ini kita berbahagia. Ini menjadi momentum Do’a Kebahagiaan yang pertamakali di candi Borobudur, semoga membawa kebaikan bagi bangsa Indonesia,” kata YM Bhikkhu Dittishampanno, di Borobudur, Sabtu (2/4/2022).

“Doa Kebahagiaan ini kita lakukan bersama ratusan umat Buddha,” tambahnya.

Baca juga : 

π• Korlantas Polri Minta Dukungan DPR RI Agar Denda Tilang ETLE Bisa Dimanfaatkan dengan Baik

π• Pesan Ramadhan, Menag : Perkuat Solidaritas Bersihkan Residu Manusiawi

YM Bhikkhu Dittishampanno menyampaikan bahwa do’a kebahagiaan pagi ini terpusat di Candi Borobudur, dengan rangkaian dimulai dari Candi Mendut, Candi Pawon, dan berakhir di Candi Borobudur. “Kita melakukan penghormatan. Dan mendukung program pemerintah, khususnya menjadikan Borobudur sebagai destinasi wisata religi,” ujar YM Bhikkhu Dittishampanno.

Sebagai Banthe, Dittishampanno senantiasa memberikan bimbingan pada umat secara spiritual. Menurutnya, ritual yang dilakukan pagi hari ini memiliki banyak makna. Misalnya, Pudja Mandala di Borobudur pada hari Uposatha.

“Upo berarti mendekat dan Satha berarti Guru. Ini menjadi hari baik dalam melakukan hal-hal baik. Ini langkah awal destinasi ritual kelas dunia. Menggerakkan umat buddha dengan program Pudja Mandala di Candi Borobudur,” jelas Banthe Dittishampanno.

Banthe Dittishampanno berharap, ke depan dalam sebulan minimal dua kali dapat melaksanakan sembayangan di Borobudur, agar umat Buddha terbiasa.

“Bahkan, nantinya, setiap saat umat Buddha bisa sembayang di Borobudur. Melakukan perjalanan dan Pudja serta doa-doa. Mengelilingi candi sebanyak tiga kali (Pradakshina). Dan membaca syair-syair dan Gatha, juga pemujaan kepada candi-candi,” jelas Banthe Dittishampanno.

Tidak hanya itu, lanjut Banthe Dittishampanno, umat Buddha juga dapat melakukan meditasi, duduk sekitar 15 menit, dan dilanjutkan dengan pembacaan Sutra, Gatha dan Paritha untuk memohon kebahagiaan.
“Semoga bangsa Indonesia selalu dalam kebaikan,” tutup Banthe Dittishampanno.

Tampak hadir dalam doa kebahagiaan ini, Direktur Urusan Agama Buddha, Supriyadi, perwakilan tokoh masyarakat, ASN Ditjen Bimas Buddha, dan tokoh agama Buddha. (Ludi S)

Komentar