Komisi B DPRD Jatim Pantau Ketersediaan Pakan Ternak Di PT JCI


MabesBharindo.com ll Sidoarjo  – Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, kunjungan kerja (Kunker) ke PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Unit Sidoarjo, Jawa Timur. Kamis (3/6/2021).

Kunjungannya tersebut, untuk melakukan monitoring ketersediaan pakan ternak di tengah pandemi Covid-19.

Dalam kunjungannya tersebut, dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim, Amar Saifudin disambut langsung oleh manajemen PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

“Alhamdulillah memang sejauh ini terkait stok pakan ternak di Jawa Timur memang tidak ada persoalan. Artinya, faktor ketersediaan di lapangan juga masih cukup baik,” ujar Amar Saifudin

Amar menuturkan, Meski demikian, pihak manajemen juga menyatakan bahwa dampak pandemi ini juga berpengaruh terhadap penurunan jumlah permintaan produksi pakan.

“Di masa pandemi ini, permintaan dari para peternak menurun sampai 30 persen, yang itu juga berdampak dari pada produksi PT Japfa Comfeed Indonesia,” jelasnya

Oleh karena itu, melalui kunjungan ini, Komisi B DPRD Jatim ingin mencarikan solusi untuk menyelesaikan setiap permasalahan baik dialami pihak perusahaan ataupun peternak. Apalagi mengingat Provinsi Jatim selama ini dikenal sebagai penyuplai daging nomor satu di Indonesia.

“Pesan kita kepada PT Japfa Comfeed agar untuk terus menguatkan kemitraan kita dengan peternak yang ada di Jatim. Mengingat Jatim adalah lumbung pakan nasional dan termasuk penyuplai daging nomor 1 di Indonesia,” pesan Amar.

Senada di katakan anggota Komisi B DPRD Jatim, Rohani Siswanto menjelaskan, bahwa kunjungan ini salah satunya bertujuan untuk menguatkan Business Matching. Artinya, menguatkan kemitraan baik antar dunia usaha, pemerintah daerah dan masyarakat. Apalagi dia melihat banyak sekali program yang sebenarnya bisa disinergikan.

“Targetnya adalah memotong alur distribusi. Jadi kalau kemudian perusahaan bisa langsung bersinggungan dengan masyarakat, maka yang disampaikan pihak manajemen tadi, middle barriers akan lebih bisa kemudian kita atasi,” kata Rohani (Sapaan-Red)

Dia mencontohkan, selama ini suplai jagung yang diproduksi oleh petani harus melewati pengepul sebelum masuk ke industri atau perusahaan. Nah, apabila ini bisa disinergikan, maka produk jagung dari petani ini bisa langsung masuk ke perusahaan. Sehingga nilai tambah yang dihasilkan petani bisa lebih tinggi.

“Kalau misal ini bisa kita sinergikan, maka kemudian bagaimana petani bisa langsung ke perusahaan. Maka kemudian nilai tambahnya kan bisa menjadi lebih tinggi,” tutur rohani.

Di sisi lain, melalui kunjungan ini, pihaknya juga berharap, serapan tenaga kerja di desa itu bisa lebih maksimal. Misalnya, profitable yang ada di suatu desa itu adalah budidaya ayam petelur, maka secara otomatis program dari pemerintah desa itu juga harus fokus ke sana.

“Inilah target dari kunjungan kita. Ada sinergi antara dunia usaha, pemerintah daerah melalui program-programnya. Jadi kalau programnya itu misalnya yang profitable ayam petelur, ya program pemerintahannya jangan kambing saja, harus disinergikan,” pungkasnya.

Dalam momen itu, pihak manajemen juga memaparkan terkait perkembangan produksinya.

Menurut Head of Control PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Eko Cahyono mengatakan, memang ada kendala atau hambatan yang dialami pihak dunia usaha. Nah, salah satu kendala yang dialami adalah adanya middle barriers. Dia berharap, permasalahan ini dapat dijembatani oleh DPRD dan pemerintah.

“Selama ini di tengah ada yang namanya middle barriers, pengepul atau broker. Ini yang tidak tersentuh. Harapannya kalau pemerintah mengetahui ada middle barriers yang menghambat kemajuan dari para peternak ini agar bisa dibuatkan suatu aturan,” kata Eko.

Dalam aturan itu, Eko berharap, alur penjualan para peternak tidak lagi harus melalui middle barrier sebelum menuju ke user atau konsumen. Menurut dia, kendala yang dialami industri usaha itu dapat diatasi salah satunya melalui regulasi atau aturan.

“Itu harapan kita dengan adanya kunjungan ini. Bapak-bapak dari DPRD Provinsi ini bisa menindaklanjuti keinginan dari pada peternak, juga mengetahui kesulitan-kesulitan dari pada usaha kita. Aturan-aturan itu yang kita harapkan ke depannya bisa menjadi solusi dari para peternak,” tandasnya

Jurnalis : Dedik

Komentar