JEMBATAN PENGHUBUNG DESA TUMBANG MIWAN – TEWANG PAJANGAN AMBRUK, AKTIVITAS WARGA TERHAMBAT

Mabes Bharindo | Gunung Mas,  Gara – Gara Jembatan penghubung antar dua Desa Tumbang Miwan – Tewang Pajangan putus aktivitas warga sekitar menjadi terhambat, baik aktivitas pendidikan maupun aktivitas perekonomian.

Menurut  salah satu nara sumber yang tidak mau namanya disebutkan, bahwa jembatan penghubung dua desa Tumbang Miwan – Tewang Pajangan, yang terletak di wilayah Kecamatan Kurun , Kabupaten Gunung Mas telah ambruk ( 25/03/2022).

Hal tersebut mengakibatkan aktivitas warga sekitar menjadi terhabat terutama untuk anak sekolah maupun pedagang.

 ” Penyebab runtuhnya jembatan penghubung ke dua desa ini, adalah disebabkan oleh beberapa faktor, terutama faktor bahan materialnya yang terbuat dari kayu sudah mengalami kerapuhan, kedua diakibatkan oleh muatan yang melebihi kapasitas. “Tuturnya.

Iya menambahkan, bahwa peristiwa ambruknya jembatan penghubung kedua desa ini,  bukan hal yang baru, melainkan hampir sudah puluhan kali, tapi sayangnya pembangunan jembatan tersebut menurut nya, tidak dibangun secara permanen.

” Saya harap, apabila membangun kembali jembatan ini, bangunlah secara permanen agar tidak mudah ambruk seperti ini “tegasnya.

Terpisah, Kepala bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gunung Mas, ketika di konfirmasi ( 31/03/2022) mengatakan, bahwa satu hari setelah mendengar informasi ambruknya jembatan penghubung antar dua Desa Tumbang Miwan – Tewang Pajangan tersebut, Tim dari Bidang Bina Marga langsung terjun ke lokasi tempat  kejadian, guna memastikan dampak dan akibat robohnya jembatan tersebut. 

Menurut kabid bina marga Dinas PU Kabupaten Gunung Mas, membenarkan bahwa Jembatan yang ambruk tersebut adalah jembatan Penghubung dua desa yakni ; Desa Tumbang Miwan – Tewang Pajangan dan bukan jembatan  akses utama menuju ibukota kabupaten Gunung Mas.

” Saya sampaikan bahwa jembatan yang ambruk tersebut adalah jembatan akses penghubung antara desa Tumbang Miwan dan Tewang Pajangan, dan hal tersebut dapat dirembuk bersama kedua Desa untuk mempersiapkan anggarannya, namun karena hampir 60 % Dana Desa terserap untuk penanganan Covid 19 , sehingga Dana Desa tidak mencukupi untuk pembangunan jembatan tersebut. “tuturnya.

Menyikapi hal tersebut, Kabid bina marga juga mengatakan, bahwa sejak Kabupaten Gunung Mas berdiri hingga saat ini hanya ada 23 jembatan saja yang dibangun permanen, hal tersebut dikarenakan faktor anggaran terbatas.

” Kalau ada anggarannya cukup yang pasti kita akan bangun jembatan yang ada di kabupaten Gunung Mas ini secara permanen, karena kelemahan kami tidak bisa membangun tanpa anggaran yang cukup, dan kami terbuka boleh dilihat DPA kami, ” tegasnya.

Menurut Mambang Jaya, terkait ambruknya jembatan penghubung kedua desa tersebut tentu sangat menganggu aktivitas warga sekitar baik itu pendidikan dan perekonomian, karena jembatan tersebut adalah salah satu akses alternatif penghubung dua desa yakni desa Tumbang Miwan dan Tewang Pajangan.

“saya sarankan, kepada Pemerintah dari desa tersebut agar melaksanakan rapat untuk merembuk bersama tentang bagaimana tindakan alternatif selanjutnya, ” Imbuhnya.

Posted in  : FAISAL RIZAL / SABRI

Komentar