Jatim,mabesbharindo.com – Guna mensiasati pengendalian Covid 19, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengadakan rapat koordinasi pengendalian Covid 19 dan penanganan Pekerja Migran Indonesia di Jawa Timur yang di hadiri Gubernur jawa timur Hj. Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jawa Timur H. Emil Elistianto Dardak, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, Panglima Koarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Mohamad Dofir, serta
Pakar Epidemiologi dari Unair Surabaya Prof. Windhu Purnomo berikut Bupati/ Walikota sejawa timur.senin 24/1/2022
Gubernur jawa timur Khofifah idarparawansa menuturkan, Perlu kolaborasi untuk melindungi 270 juta rakyat indonesia, karena mobilitas masyarakat mulai cenderung naik. Maka kasus di Indonesia diprediksi memuncak di bulan februari.
“Karena dengan kita berkolaborasi dan bersinergi akan mampu menurunkan kurva Covid 19 varian delta,” ujar Khofifah.
Dirinya berpesan, agar seluruh para kepala daerah dan forkompimda di kabupaten dan kota di Jawa Timur tidak lelah untuk terus mengedukasi masyarakat.serta memberikan memfasilitasi PMI dengan menjemput para PMI yang sudah selesai dilakukan isolasi.hal tersebut agar para PMI pulang kerumah dalam keadaan sudah benar-benar sehat.
“Mohon bapak ibu Bupati Wali Kota berkenan menjemput mereka (para PMI),” jelasnya.
Sama apa yang di sampaikan oleh Ahli Epidemiolog Universitas Airlangga Surabaya Prof Windhu Purnomo, bahwa kasus varian Omicron di Jawa Timur diprediksi akan mencapai puncak pada Februari atau awal Maret. Namun, peningkatan kasus tidak akan setinggi kasus Covid-19 varian Delta pada Juni, Juli, dan Agustus 2021.
BACA JUGA : Satpol PP Bidang Tribum Kab.Madiun Amankan Dua Orang Manusia Silver Di Lampu Merah Nglames
”Puncak varian Omicron di Jawa Timur diprediksi terjadi Februari. Total kasus kami prediksi ada seperlima dari kasus tahun lalu sebanyak 1.198 pasien. Artinya akan ada 225 pasien Covid-19 varian Omicron,” Pungkas Windhu
Windu memprediksi kasus konfirmasi total itu akan terjadi 45 hari setelah kasus Covid-19 varian Omicron terdeteksi pertama kali di Jawa Timur pada 14 Januari. Bila dihitung sesuai prediksi kasus puncak akan terjadi pada 9 April nanti.
Oleh Kaperwil jatim : Joko Susilo
Komentar