Tiga Hari Menghilang, (A 82 Tahun) Warga Nanga Tumpu Di Temukan Mininggal Dunia

Daerah77 Dilihat

Mabesbharindo.com | Dompu – Penemuan seorang mayat laki-laki sontak membuat kaget warga disekitar tempat temuan tersebut. Sosok mayat tersebut ditemukan warga pada Minggu sore (17/04/2021) di lokasi lahan pertanian so sorigana Dusun Napa, Desa Nanga Tumpu, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu yang merupakan wilayah hukum Polres Dompu.

Kapolres Dompu AKBP Iwan Hidayat, S.I.K membenarkan kejadian ini kepada wartawan melalui Kasi Humas IPDA Akhmad Marzuki, bahwa kemarin sore sekitar pukul 14.00, Minggu (17/04), warga Dusun Napa, Desa Nanga Tumpu, Kecamatan Manggelewa yang berinisial A (82 Tahun) mendapat Informasi bahwadi lokasi lahan pertanian so sorigana ada seorang laki-laki yang tergeletak dan Di temukan sudah meninggal Dunia.

Kronologis kejadian Pada hari Minggu tanggal 17 April 2022, sekitar pukul 14.00 Wita telah ditemukan mayat seorang berinisial A (82 Tahun), alamat Dusun Napa, Desa Nanga Tumpu, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu.

“Bertempat di lokasi lahan pertanian so sorigana dusun nanga tumpu Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu dengan posisi duduk menghadap kearah barat, yang mana korban sebelumnya menghilang dari rumahnya mulai hari Jum’at tgl 15 april 2022 sekitar jam 15.30 Wita”, ujar Kasi Humas.

Dari keterangan saksi Mujahidin ( cucu dari korban ) bahwa korban dalam kondisi sudah pikun dan menghilang dari rumah sejak hari Jum’at tgl 15 april 2022 sekitar pukul 15.30 wita kemudian malam harinya langsung dilakukan pencarian oleh keluarga dengan menghubungi sanak familinya.

Namun upaya keluarga tidak berhasil selanjutnya keesokan harinya yaitu hari sabtu tgl 16 april 2022 tetap dilakukan pencarian oleh pihak keluarga, namun hasilnya tetap nihil. Kemudian pada hari minggu pagi dengan dibantu oleh beberapa masyarakat tetap melakukan pencarian sampai siang harinya, namun belum ditemukan juga.

“Kemudian saat itu langsung diumumkan lewat masjid yang berada di Nanga tumpu meminta bantuan seluruh warga untuk mencari keberadaan korban sehingga dibantu sekitar lebih kurang 50 orang dipusatkan pencarian di belakang perkampungan dan saat itu ditemukanlah korban dengan kondisi sudah meninggal dunia. Dan kondisi kulit korban sudah ada yang terkelupas, selanjutnya korban oleh warga langsung dibawa pulang kerumahnya”, ungkapnya.

Kasi Huma menambahkan dari keterangan keluarga Korban sudah mulai Pikum sejak 5 tahun yang lalu dan sebelumnya pada bulan maret 2022, korban meninggalkan rumah dan sempat ditemukan di Kecamatan Sape, Kabupaten Bima.

“Dari pihak keluarga sudah menerima dgn ikhlas atas meninggalnya almarhum tidak menginginkan tuk dilakukan pemeriksaan luar apalagi dilakukan otopsi, dan telah dibuatkan surat pernyataan ( terlampir ). Almarhum akan langsung dikuburkan pada sore hari ini juga”, tutupnya.

Komentar