Reog Ponorogo Mendunia Sebagai Kebanggaan Indonesia di Panggung Global

Daerah170 Dilihat

Mabesbharindo.com.Ponorogo.

PONOROGO – Kabupaten Ponorogo menjadi saksi sejarah dalam perayaan akbar Reog Serentak Sedunia yang digelar di depan Paseban Aloon-aloon Ponorogo. Acara ini merupakan bagian dari perayaan penetapan Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO (Intangible Cultural Heritage).
Sebanyak 30 Dadak Merak, 10 penari Jathil, dan penampilan energik Bujangganong memukau ribuan penonton yang memadati area acara, meskipun cuaca panas terik menyengat kulit.

Kang Bupati Sugiri Sancoko memberi sambutan semangat atas diterimanya reog sebagai warisan dunia tak benda unesco

Acara yang dihadiri oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Wakil Bupati, Forkopimda Kabupaten Ponorogo, serta masyarakat dari berbagai penjuru ini menjadi momentum refleksi dan kebanggaan bersama.
Lebih dari sekadar pertunjukan budaya, perayaan ini adalah bentuk syukur atas pengakuan dunia terhadap Reog Ponorogo sebagai simbol kekayaan budaya Indonesia.

Dalam sambutannya, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menegaskan bahwa pengakuan UNESCO bukan sekadar prestasi, melainkan tanggung jawab besar untuk menjaga dan melestarikan Reog Ponorogo.

Komunitas reog dari berbagai group reog di Ponorogo tampil atraktif di gelar serentak reog Sedunia

Perayaan ini juga diikuti secara serentak oleh komunitas Reog dari berbagai belahan dunia seperti Hongkong, Jepang, Australia, Azerbaijan, Malaysia, Amerika Serikat, dan kota-kota besar di Indonesia.
“Pengakuan ini adalah hasil perjuangan panjang dari semua pemimpin Ponorogo terdahulu. Namun, kebetulan pada masa kepemimpinan kami, tonggak sejarah ini tercapai. Ini bukan tentang siapa yang berhasil, tetapi bagaimana kita merawat dan memanfaatkan momentum ini untuk membangun Ponorogo yang lebih baik,” ujar Sugiri Sancoko dalam sambutannya Ahad, 22 Desember 2024.

Menurut Sugiri, dampak dari pengakuan UNESCO ini memiliki efek multi-dimensi, bukan hanya dalam bidang budaya tetapi juga ekonomi, pariwisata, dan identitas lokal.

“Reog kini bukan hanya kesenian, tetapi telah menjadi gaya hidup dan pusat perhatian dunia. Mari kita bersama-sama membangun kesadaran untuk menjadikan Reog sebagai episentrum kebangkitan Ponorogo,” tambahnya.

Antusiasme Warga Ponorogo Membludak
Penampilan reog menghibur masyarakat Ponorogo dan dunia

Kemeriahan acara terasa semakin lengkap dengan antusiasme warga yang tak surut meskipun di bawah sengatan matahari. Area Paseban Aloon-aloon dipenuhi oleh masyarakat yang datang dari berbagai penjuru.
Mereka tak hanya menjadi saksi sejarah tetapi juga bagian dari momen sakral yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan Reog Ponorogo.

Seorang warga, Endro (34), mengungkapkan rasa bangganya, “Kami sangat bangga dengan Reog yang kini diakui dunia. Semoga acara seperti ini bisa terus digelar untuk mengingatkan generasi muda tentang pentingnya menjaga warisan budaya.”

Perayaan ini bukan hanya sebatas seremoni, tetapi juga panggilan bagi seluruh elemen masyarakat Ponorogo untuk bersatu membangun daerah melalui budaya.

“Saatnya kita melupakan perbedaan, melupakan politik sesaat, dan bersatu demi Ponorogo yang lebih hebat. Reog telah membuka pintu peluang besar, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya dengan bijak,” pungkas Sugiri Sancoko.

Dengan suksesnya Reog Serentak Sedunia, Ponorogo kembali membuktikan diri sebagai pusat kebudayaan yang berdaya saing global.

Kini, tanggung jawab untuk merawat warisan ini berada di tangan seluruh masyarakat Ponorogo, sebagai bagian dari upaya menjaga martabat budaya dan kebanggaan bangsa.(HR)

Komentar