Presiden Apresiasi Peran Pers Dalam Membangun Optimisme di Masa Pandemi

Pemerintahan52 Dilihat

Mabes Bharindo.com Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi), turut menyampaikan ucapan selamat Hari Pers Nasional (HPN) 2022, untuk seluruh insan pers Indonesia.

Hal itu disampaikan Kepala Negara dalam pidato di acara Puncak peringatan HPN 2022 secara daring, dari Istana Kepresidenan Bogor,  Rabu (9/2/2022).

“Atas nama masyarakat, bangsa dan negara, saya menyampaikan selamat hari pers kepada seluruh insan pers Indonesia dimanapun berada, ” kat Presiden Jokowi.

“Sekaligus ucapan terima kasih, meskipun berada dalam situasi pandemi insan pers tetap bekerja terus menyampaikan informasi, meningkatkan literasi,  membangun optimisme dan membangun harapan. Sehingga masyarakat tetap tangguh menghadapi pandemi Covid-19,” sebutnya.

Presiden mengatakan,  dalam dua tahun terakhir industri pers nasional mengalami bebagai tekanan yang sangat luar biasa.

Mulai dari tekanan akibat pandemi Covid-19, tekanan akibat disrupsi digital,  hingga tekanan dari berbagai platform raksasa asing yang menggerus potensi ekonomi dan pengaruh media-media arus utama.

“Perubahan drastis landscape persaingan media, melahirkan berbagai persoalan yang pelik yang tadi juga sudah disampaikan oleh bapak ketua PWI. Munculnya sumber-sumber informasi alternatif,  tumbuh suburnya tren informasi yang semata mengejar cuma klik atau views, membanjirnya konten-konten yang hanya mengejar viral,  masifnya informasi yang menyesatkan, bahkan adu domba sehingga menimbulkan kebingungan dan bahkan perpecahan ,” ujarnya.



Baca Juga : 

✓• Menjelang Pramusim dan Moto Gp Polda NTB adakan apel Gelar pasukan Ops Mandalika 1 Rinjani 2022.

✓• Vaksinasi Presisi Polri dan Nakes UPTD Puskesmas Lakukan Vaksinasi Boster di Gate Benete PT.AMNT


Menghadapi berbagai tekanan tersebut, kata Kepala Negara,  media-media mainstream serta media-media arus utama harus secepatnya bertransformasi.

“Harus semakin inovatif, meningkatkan teknologi untuk mengakselerasi pertumbuhan yang sehat. Membanjiri kanal-kanal dan platform-platform dengan berita-berita baik. Mencerdaskan dan mengisi konten-konten yang berkualitas dan menjadikan kepercayaan dan integritas sebagai modal untuk merebut peluang-peluang yang ada,” lanjutnya.

Presiden Jokowi juga mengatakan, pers Indonesia harus mampu memperbaiki kelemahan sambil melanjutkan agenda-agenda besar bangsa.

Selain itu,  menguatkan pijakan untuk melompat lebih tinggi agar mampu berselancar ditengah-tengah perubahan.

“Mempercepat transformasi digital untuk menghasilkan karya-karya jurnalistik berkualitas, lebih cepat dan tetap akurat dan tidak terjebak pada sikap pragmatis yang menggerus integritas kita,” ujarnya.

Menurut Kepala Negara, ekosistem industri pers Indonesia harus terus ditata agar iklim kompetisi yang lebih seimbang dapat diciptakan.

“Perusahan platform asing harus ditata, harus diatur agar semakin baik tata kelolanya. Kita perkuat aturan bagi hasil yang adil dan seimbang antara platform global dan lokal, ” kata Presiden. [Red]

Bharindo.com | Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi), turut menyampaikan ucapan selamat Hari Pers Nasional (HPN) 2022, untuk seluruh insan pers Indonesia.
Hal itu disampaikan Kepala Negara dalam pidato di acara Puncak peringatan HPN 2022 secara daring, dari Istana Kepresidenan Bogor,  Rabu (9/2/2022).

“Atas nama masyarakat, bangsa dan negara, saya menyampaikan selamat hari pers kepada seluruh insan pers Indonesia dimanapun berada, ” kat Presiden Jokowi.

“Sekaligus ucapan terima kasih, meskipun berada dalam situasi pandemi insan pers tetap bekerja terus menyampaikan informasi, meningkatkan literasi,  membangun optimisme dan membangun harapan. Sehingga masyarakat tetap tangguh menghadapi pandemi Covid-19,” sebutnya.

Presiden mengatakan,  dalam dua tahun terakhir industri pers nasional mengalami bebagai tekanan yang sangat luar biasa.

Mulai dari tekanan akibat pandemi Covid-19, tekanan akibat disrupsi digital,  hingga tekanan dari berbagai platform raksasa asing yang menggerus potensi ekonomi dan pengaruh media-media arus utama.

“Perubahan drastis landscape persaingan media, melahirkan berbagai persoalan yang pelik yang tadi juga sudah disampaikan oleh bapak ketua PWI. Munculnya sumber-sumber informasi alternatif,  tumbuh suburnya tren informasi yang semata mengejar cuma klik atau views, membanjirnya konten-konten yang hanya mengejar viral,  masifnya informasi yang menyesatkan, bahkan adu domba sehingga menimbulkan kebingungan dan bahkan perpecahan ,” ujarnya.

Menghadapi berbagai tekanan tersebut, kata Kepala Negara,  media-media mainstream serta media-media arus utama harus secepatnya bertransformasi.

“Harus semakin inovatif, meningkatkan teknologi untuk mengakselerasi pertumbuhan yang sehat. Membanjiri kanal-kanal dan platform-platform dengan berita-berita baik. Mencerdaskan dan mengisi konten-konten yang berkualitas dan menjadikan kepercayaan dan integritas sebagai modal untuk merebut peluang-peluang yang ada,” lanjutnya.

Presiden Jokowi juga mengatakan, pers Indonesia harus mampu memperbaiki kelemahan sambil melanjutkan agenda-agenda besar bangsa.

Selain itu,  menguatkan pijakan untuk melompat lebih tinggi agar mampu berselancar ditengah-tengah perubahan.

“Mempercepat transformasi digital untuk menghasilkan karya-karya jurnalistik berkualitas, lebih cepat dan tetap akurat dan tidak terjebak pada sikap pragmatis yang menggerus integritas kita,” ujarnya.

Menurut Kepala Negara, ekosistem industri pers Indonesia harus terus ditata agar iklim kompetisi yang lebih seimbang dapat diciptakan.

“Perusahan platform asing harus ditata, harus diatur agar semakin baik tata kelolanya. Kita perkuat aturan bagi hasil yang adil dan seimbang antara platform global dan lokal, ” kata Presiden. [Red]

Komentar