Mabesbharindo.com | Jember – Polres Jember akhirnya berhasil mengungkap kasus pembunuhan misterius yang terjadi 9 tahun silam. Kasus yang diduga pembunuhan seorang Mahasiswa Universitas Negeri Jember (UNeJ) asal Bondowoso terjadi pada tahun 2013.
Korban pertama kali ditemukan oleh warga sekitar saat mencari bekicot. Atas temuan itu, warga langsung melaporkan kasus tersebut ke Mapolsek Kaliwates.
Seperti diketahui sebelumnya bahwa kasus pembunuhan itu sendiri terjadi pada Selasa 26 Februari 2013 silam, dimana korban ditemukan meninggal dunia di salah satu bangunan yang belum jadi di Jalan M. Yamin Tegal Besar, Jember dengan kondisi tubuh terbakar.
Berita lainnya : ▪️ Antar Pesanan di Kamar Hotel, Kurir Sabu Jaringan Surabaya Ditangkap Petugas Polres Nganjuk
Kasus tersebut sempat menyulitkan Kepolisian dalam mencari bukti dan saksi. Namun berkat kerja keras Sat Reskrim Polres Jember akhirnya diketahui pelaku pembunuhan atas korban yang Bernama Galau Wahyu Utama (18) salah satu Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unej yang berdomisili di Desa Nangkaan Bondowoso.
Berita lainnya : ▪️ Polres Nganjuk Kembali Menggelar Operasi Yustisi dengan Sidang di Tempat Terhadap Pelanggar Protokol Kesehatan
Dalam konferensi persnya, Kapolres Jember AKBP Herry Purnomo menyampaikan bahwa 2 pelaku yang diketahui bernama ARH (33) warga Dusun Krajan Desa Jelbuk dan MR (30) warga Dusun Kopang Desa Kamal Arjasa berhasil diamankan dari tempat persembunyiannya pada Senin 21 Februari 2022 di Pulau Bali.
“Pelaku berhasil kami amankan di tempat persembunyiannya di pulau Bali, dimana pelaku berada di Bali sejak 2015 dan selama di Bali, pelaku bekerja sebagai terapis pijat,” ujar Kapolres AKBP Herry kepada awak Media, Kamis (24/02/2022).
Menurut Kapolres, terungkapnya kasus pembunuhan 9 tahun silam ini memang sangat rumit dikarenakan pihak Satreskrim usai kejadian kesulitan mencari saksi-saksi dan beberapa bukti di lokasi kejadian dan baru terungkap ketika pihak kepolisian menemukan bukti baru.
Baca lainnya : • Berawal Diajak “Ayo Ngene” Seorang Gadis Dibawah Umur Jadi Korban Nafsu Bejat Sang Pacar
“Memang kami sempat mengalami kesulitan, dikarenakan pada saat kejadian tidak ada saksi-saksi, sedangkan kendaraan korban yang saat itu dibawa pelaku juga tidak diketahui keberadaanya, sehingga begitu kemarin ada bukti baru dan terdeteksi keberadaan mobil milik korban, kami langsung melakukan penangkapan terhadap pelaku,” terang Herry.
Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, Polisi menjerat kedua pelaku dengan pasal pasal 340 KUHP, subsider pasal 339 KUHP dan 365 ayat 4 KUHP dengan ancaman penjara seumur hidup atau 20 tahun penjara.
“Pelaku kami jerat dengan pasal 340, 339 dan 365, ancamannya penjara seumur hidup,” tegas AKBP Herry.(Red)
Komentar