Mabesbharindo.com | Kota Bima,NTB (24/4) – Siapa bilang Polres Bima Kota dibawah pimpinan Kapolres AKBP Henry Novika Chandra, setengah hati atensi berbagai tindak kriminal yang terjadi di wilayah hukum Polres Bima Kota, termasuk soal teror panah yang selama ini meresahkan warga.
Polres Bima Kota terus selalu bersinergi dengan berbagai pilar pemerintah dan Stacholder dalam menjaga dan memelihara kamtibmas yang kondusif di wilayah hukum Polres Bima Kota.
Bentuk keseriusan Polres Bima Kota, memerangi dan membasmi para pemilik, pelaku dan peneror yang bersenjatakan panah, terbukti dengan banyaknya penyitaan, penangkapan terduga pelaku, bahkan tidak sedikit yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan karena kepemilikan Sajam berupa panah dimaksud.
Kapolres Bima Kota AKBP Henry Novika Chandra pada wartawan Minggu (24/4) malam ini, memastikan dan sangat bersemangat serta terus bertekad menuntaskan apapun bentuk tindak kriminal, wabil khusus teror panah.
Bentuk keseriusan Polres Bima Kota memerangi teror panah yang meresahkan warga akhir-akhir ini, sudah begitu banyak.
Bahkan selama Januari hingga April ini beber AKPB Hendri Novika Chandra, terangkum kerja serius pihaknya dalam memerangi teror panah.
Mulai dari keributan di wilayah Sarata Kelurahan Paruga Kecamatan Rasanae Barat yang terjadi pada Minggu 16 Januari, saat pesta musik organ tunggal, dengan bentuk peristiwa hukum terjadi pemanahan, telah diselesaikan dan pelakunya telah diproses.
Kemudian pada bulan Februari sebut Kapolres, terkait peristiwa perkelahian kelompok pelajar dua Sekolah Menengah Atas, pun dengan panah dan busur, juga telah dituntaskan dengan cara persuasif dengan mengamankan puluhan pelajar untuk dibina serta dipanggil pihak sekolah dan orang tuanya.
Masih di bulan Februari, jelas Kapolres Bima Kota, terjadi peristiwa pemanahan di Desa Tanah Putih Kecamatan Sape Kabupaten Bima, yang diduga dilakukan. Dua terduga usia remaja, telah pula diproses sebagaimana hukum yang berlaku.
Di bulan Februari pula sekita tanggal 16, terjadi peristiwa penganiayaan dengan menggunakan panah yang terjadi di Desa Buncu Kecamatan Sape, para pelaku yang memanah korban dengan luka panah di dadanya, telah pula diproses sesuai hukum yang berlaku.
Masih di bulan Februari sekitar tanggal 20 sebut AKBP Henry Novika Chandra, kejadian pemanahan di Kelurahan Dara Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima, dimana korban terkena panah di bagian bahunya yang dilakukan orang tak kenal, pihaknya sampai hari ini masih menyelidiki dan memburu pelakunya.
Diujung bukan Februari dua peristiwa pemanahan sebut Kapolres, masing-masing di Kelurahan Dara dan Kelurahan Manggemaci Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima, disita puluhan panah dan busur dari sekelompok pemuda.
Lalu pada awal bulan Maret sekitar tanggal 4, terjadi rentetan bentrok dua kelompok warga di dua lingkungan Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota Kota Bima.
Dari awal bentrok hingga prosesi islah dua kelompok warga, kata Kapolres AKBP Henry Novika Chandra, puluhan anak panah, busur, ketapel hingga jenis senjata tajam lainnya, telah disita pihaknya.
Tidak itu saja, sejumlah pelaku yang didugakan sebagai pemilik panah dan ketapel, tengah menjalani proses hukum dan telah pula ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan.
Pada 9 Maret jelas Kapolres, terjadi peristiwa penodongan Bus Malam Titian Mas menggunakan panah. Terduganya telah ditangkap berikut barang bukti anak panah dan busur.
Masih di bulan Maret, peristiwa tindak pidana bersenjatakan panah, baik kasus pengancaman yang terjadi di Desa Oi Maci Kecamatan Sape Kabupaten Bima, telah pula diproses secara hukum terduga pelakunya.
Selain rangkaian peristiwa tersebut, Polres Bima Kota dengan dibantu Kodim 1608/Bima serta Sat Brimob Polda NTB dan Pemkot Bima, pun selalu intes berpatroli malam, guna memastikan dan menjaga harkamtibmas di wilayah hukum Polres Bima Kota.
“Polres Bima Kota bersinergi memelihara kamtibmas yang kondusif,”tegas Kapolres Bima Kota.
Komentar