MABES BHARINDO Batam Kepri~Isu perikanan tangkap izin pusat yang lantang di suarakan ALARM ( Aliansi Rakyat Menggugat) menggugah hati salah satu pewaris zuriat Kesultanan Riau Lingga dengan gelar Sultan Bidara Said Andi Shidarta yang juga menjabat sebagai Sekretaris PD PPM LVRI Provinsi Kepulauan Riau.
” Dengan luas wilayah laut 96% , provinsi Kepri adalah provinsi kepulauan terbesar dari 8 ( delapan) provinsi kepulauan yang ada di Indonesia. Sudah seharusnya, potensi kelautan menjadi andalan ekonomi di Kepulauan Riau ” demikian Sultan Bidara memulai pembicaraan.
” Kita harus berterima kasih kepada ALARM karena sudah mengusung isu pembongkaran ikan dari nelayan industri yang beroperasi di Kepri baik dengan berjalannya program perikanan terukur maupun tidak terukur. Ini adalah solusi untuk masa depan ekonomi Kepri yang perlu didukung dan di sokong oleh seluruh pihak yang perduli untuk mengembangkan ekonomi kepri. Wajib hukumnya! ” tegas Said Andi mengapresiasi ALARM.
” Saya pribadi merasa terpanggil, tersentuh hati kecil saya setelah mendengar pemaparan Sekjen ALARM. Dengan program perikanan ALARM maka kita akan mampu mengangkat harkat hidup masyarakat banyak. Kepri dengan program perikanan dapat akan mengakselerasi keunggulan geo ekonomis dan geo politik yang luar biasa. Kepri dapat mengulang kembali sejarah pusat perdagangan zaman kerajaan Riau Lingga yang sangat luar biasa. ” optimis Said Andi.
” Ini harus kita angkat menjadi isu nasional. Seluruh komponen harus terpanggil. Saya menggugah para pemangku kepentingan di Kepri untuk bersama – sama menggiring isu ini sampai ke tahapan eksekusi. Seluruh pihak harus memiliki sense of belonging ( rasa memiliki) terhadap batang terendam ini demi kemajuan Kepri” semangat Andi.
Said Andi juga merasa miris dengan banyaknya Kapal ijin pusat milik para pengusaha ikan Kepri tetapi tidak mampu mendongkrak perekonomian Kepri dari sektor kelautan.
” Sebagai contoh, Tanjung Balai Karimun. Kapal pengangkut ikan nya luar biasa, sampai ratusan ton dalam jumlah puluhan unit. Belum lagi kapal ikannya. Tetapi industri perikanan karimun seperti apa? Keluhan Kementrian Kelautan dan Perikanan selama ini kan unreported fishing. Tidak terukur. Ini perlu diaudit karena potensi kerugian negara jelas ada. Saya juga menghimbau agar para pengusaha perikanan tidak hanya di Karimun, tetapi seluruh Kepri mulai memikirkan pengembangan ekonomi kelautan dengan paradigma demi Kepri. ” demikian Said Andi menutup pembicaraan.
Mabes bharindo
Kabiro Batam edi irawan
Komentar