MABES BHARINDO.COM___***
NGANJUK – Ada pemandangan berbeda terlihat dalam penanganan penyampaian aspirasi mahasiswa oleh Polres Nganjuk di DPRD Kab. Nganjuk, Kamis (14/4/2022). Polisi laki-laki yang bertugas terlihat memakai peci dan menghadapi aksi mahasiswa dengan tangan kosong alih-alih memakai helm huru-hara, tameng, atau senjata.
Baca juga :
π• Apresiasi Mahasiswa, Polri Pastikan Demo 11 April Berjalan Kondusif dan Jaga Momentum Ramadan
π• Ramadhan Jelajah Kadewan, Bupati Anna Ajak Warga Bersholawat
“Ini merupakan bagian dari cara humanis yang kami lakukan dalam mengamankan kegiatan penyampaian aspirasi oleh adik-adik mahasiswa. Sejak awal, Kapolres Nganjuk AKBP Boy Jeckson telah mewanti-wanti agar kami kami mengamankan aksi ini dengan cara-cara simpatik dan tidak membawa senjata, apalagi senjata api sebagaimana juga diinstruksikan oleh Bapak Kapolri,” ucap Wakapolres Nganjuk Kompol M. Khadafi.
“Kebetulan saat ini juga sedang dalam masa bulan suci Ramadan sehingga kami ingin memperlihatkan nuansa Islami dalam upaya pengamanan ini. Sepanjang kegiatan penyampaian aspirasi ini, kami juga mengingatkan semua pihak untuk tidak merusak ibadah puasa masing-masing dengan tindakan negatif,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Nganjuk menggelar aksi penyampaian aspirasi di DPRD Kabupaten Nganjuk. Aksi ini merupakan solidaritas untuk menyampaikan tuntutan penolakan kenaikan harga BBM dan bahan pokok, wacana presiden tiga periode, hingga menagih janji Nganjuk Bangkit kepada Plt Bupati Marhaen Djumadi.
Kompol M. Khadafi menyebut aksi penyampaian pendapat oleh mahasiswa merupakan hak yang dilindungi oleh Undang-Undang. Karenanya, kami lebih dulu mengingatkan jajaran untuk tidak terpancing bila ada pihak-pihak yang melakukan provokasi. (Eko S)
Komentar