Kardi Ketua Gapoktan Sumber Tani Desa Jatirejo, Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi, Sabtu [5/3/2022].
Mabes Bharindo.com | Ngawi — Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Tani Desa Jatirejo, Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi, Jatim, patut dijadikan contoh oleh kelompok-kelompok tani lain, lantaran keseriusannya dalam mengelola Dana Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan ( PUAP) dengan baik serta transparan, sehingga bisa sedikit membantu masalah keuangan bagi semua anggotanya.
Sampai saat ini modal dana yang bergulir dari pemerintah melalui Program PUAP yang di terima pada tahun 2010 silam sebesar Rp.100 juta, yang akhirnya dikelola oleh beberapa kelompok tani untuk simpan pinjam bersama bisa semakin berkembang. Pada gelaran Rapat Anggota Tahunan [RAT] pada tanggal 23 Februari 2022,kemarin jumlah keselurahan dana PUAP sekitar Rp.280 Juta.
Baca juga :
å Polres Ngawi Gelar Operasi Keselamatan Semeru 2022 dengan Bagikan Helm dan Sticker
å Petugas Gabungan Amankan Warga Pacitan yang Diduga Lakukan Tindak Pidana Pembunuhan di Blora
Dalam pengelolaan Dana PUAP, para pengurus Gapoktan Sumber Tani memanfaatkan dana tersebut untuk simpan pinjam. Tentunya dalam simpan pinjamnya dilaksanakan sesuai aturan yang telah disepakati bersama.
Penggunaan dana PUAP tersebut memang bukan untuk konsumsi. Akan tetapi dana tersebut digunakan untuk usaha produktif yang berkaitan dengan bidang pertanian, baik itu budidaya ataupun non budidaya,” kata Kardi selaku ketua Gapoktan Desa Jatirejo, saat bertemu awak Media Mabes Bharindo.com, Sabtu (5/3/2022). di rumahnya.
Masih kata Kardi,“ Kami kedepan akan berusaha membentuk Lembaga Mikro Agribisnis (LKM) seperti Koperasi, tentunya juga yang berbadan hukum. Dengan harapan modal yang ada bisa memberikan manfaat pada semua anggota,” terangnya.
Dalam mengembangkan usaha pertanian yang selama ini digeluti oleh mayoritas warga Jatirejo, dana Puap ini disimpan pinjamkan untuk usaha, dengan sebuah harapan besar untuk menumbuh kembangkan khususnya pertanian di Desa Jatirejo yang sebagian besar warganya berprofesi sebagai petani,” tuturnya.
”Semua anggota harus selalu kompak dan bekerjasama untuk mencapai sukses. Seperti kerja cepat, kerja tepat, dan bebas merdeka. Artinya anggota ya cepat mau meminjam uang tersebut, agar ada aktifitas dan perputaran, selanjutnya anggota yang pinjam sebisa mungkin juga disiplin dan tepat waktu dalam mengembalikan agar tidak macet,” tambah Kardi.
Kedepan saya akan berkoordinasi dengan semua pengurus yang lain, untuk melihat serta menerima masukan anggota agar semua bisa berjalan lancar dan tentunya untuk transparansi,
“Ya memang dalam mengelola uang PUAP ini tidak gampang. Karena dalam perjalananya juga sering macet, dan saya tak henti-hentinya memberi pengertian pada semua pengurus dan semua anggota,” terang Kardi.
Dana ini adalah milik bersama, walau sekarang dana itu stagnan di kisaran angka sekitar Rp.280 juta, tetapi kedepannya kita akan melakukan evaluasi agar lebih baik lagi,” pungkasnya. [Tim]
Komentar