===================================
MABESBHARINDO.COM______***
BLORA ~ Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya program pengayaan materi melalui jelajah sejarah yang dilakukan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah SMA di wilayah kabupaten setempat.
Hal itu disampaikan Kepala Dinporabudpar Kab. Blora Drs. Kunto Aji melalui Kepala Bidang Kebudayaan, Budi Riyanto,S.Pd., MA., yang diwakili Fungsional Pamong Budaya Ahli Muda Sub Koordinator Kesejarahan dan Purbakala, Eka Wahyu Hidayat,S.Pd saat mengikuti Jelajah Sejarah di wilayah Kecamatan Cepu, Sabtu, (19/3/2022).
“Kegiatan ini sangat menarik dan membantu, khususnya bagi para guru sejarah sebagai salah satu upaya penguatan sejarah lokal di Blora guna menambah wawasan materi pembelajaran yang lebih baik pada siswa. Kami sangat mengapresiasi, dan berharap program ini terus berkelanjutan,” kata Eka Wahyu Hidayat.
Baca Berita Lainnya :
©®• Pencapaian Rencana Strategis SMSI Masuk Rekor MURI
©®• Khusyuknya Dzikir dan Doa Gubernur Jatim saat Haul Agung Sunan Ampel
Apalagi, kata Eka, di Blora, ada beberapa situs dan dugaan cagar budaya yang memiliki nilai sejarah, sehingga perlu dilakukan peninjauan dan penelitian langsung ke lokasi.
Ketua MGMP Sejarah SMA Kabupaten Blora, Sri Wahyu Dini Astari, mengatakan kegiatan jelajah sejarah lokal kali ini dilaksanakan kedua kalinya.
Sebelumnya tahun 2019, dilaksanakan di wilayah Kecamatan Kradenan, namun karena pandemi Covid-19, tidak dilakukan dan baru kali ini kembali dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan.
“Jadi ini sejatinya jekaj sejarah ini adalah program MGMP Sejarah SMA Kab.Blora, saat pandemi Covid-19 kami of. Untuk kali ini kembali dilaksanakan, diikuti oleh guru sejarah SMA se-Blora, ada 30 guru sejarah SMA yang ikut acara ini agar pengetahuan sejarah makin bertambah, khususnya sejarah lokal dengan melihat secara langsung,” katanya.
Dijelaskannya, agenda tahunan ini dihelat bertujuan untuk menambah pengayaan materi pembelajaran kepada siswa.
Dikatakannya, jelajah sejarah lokal dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Kepemudaan Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora.
Adapun empat titik lokasi berada di wilayah Kec Cepu yang dikunjungi mencakup masa Kolonial (loko tour), Islam (Situs Jipang), Klasik Hindu Buda (Situs Ngloram) hingga masa pra aksara (Situs Purbakala Kapuan).
Pada masing-masing lokasi, para guru sejarah mendapatkan penjelasan dari sejumlah nara sumber dan praktisi.
Yang tidak kalah menarik, di masing-masing lokasi dibuat dokumentasi berupa video.
Video tersebut, berisi paparan guru dan narasumber yang nantinya akan diunggah melalui media sosial dan media pembelajaran bagi guru dan siswa.
Sejumlah guru sejarah SMA Blora, membawa kamera dan membuat dokumentasi di lokasi yang dituju.
Sementara itu Yanung Pujo Raharjanto, salah satu guru mapel sejarah dari SMAN 1 Ngawen mengatakan, melalui jelajah sejarah lokal, para guru tidak hanya menyampaikan materi dari literasi buku saja, melainkan telah membuktikan secara langsung ke lokasi sejarah.
“Tentu saja, sangat berkesan setelah melihat dan mengunjungi langsung ke lokasi dengan dipandu petugas dari Dinporabudpar Kabupaten Blora,” ucapnya.
Ludi Sharindra.
Komentar