Deden Kalong Tewas dan Istrinya Luka di Leher Akibat Tertimpa Pohon Pinus

Daerah, Uncategorized119 Dilihat

Mabes Bhayangkara Indonesia Sukabumi – Tidak disangka akibat hujan angin dan petir, Deden Kalong warga Kampung Cikaret RT 01 RW 04 Desa Bojongtugu, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi tewas dalam perjalanan dengan sepeda motor di tengah hutan. Dia mengalami musibah, tubuhnya tertimpa pohon pinus yang tumbang oleh hembusan angin kencang di tengah hujan.

Sementara istrinya yang bernama Dian mengalami luka ringan pada leher dan sakit pada pinggang. Sepeda motornya dalam kondisi ringsek akibat ikut tertimpa pohon pinus yang berat totalnya mencapai ratusan kilogram.

Berdasarakan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, kejadian itu bermula ketika Deden Kalong pada Selasa (28/12/2021) dalam perjalanan pulang dari kebunnya yang terletak di Kampung Pasireurih, Desa Sindangraja, Kecamatan Curugkembar. Dia membonceng istrinya melewati Jalan Cibinong Kaler di ujung Astana atau pemakaman Jelegong.

Waktu itu sekitar pukul 14.00 WIB, hujan turun cukup deras. Ketika melewati Astana Jelegong, sepeda motor Deden dilanda angin yang berkembus cukup kencang dari arah kiri jalan. Bersamaan dengan itu, angin juga menabrak pohon pinus yang terdapat di ponggir jalan.

Tiba-tiba dua pohon pinus runtuh secara bersamaan. Deden tidak sempat bermanuver untuk menghindari angin dan pohon pinus yang rubuh dari sebelah kiri. Tubuhnya dan sepeda motor yang dikendarainya langsung tertimpa dua pohon pinus tersebut. Deden tertimpa tepat di bagian dadanya. Dia tidak berkutik dan tidak bisa bergerak.

Sementara Dian segera menjauhi tubuh suaminya dan sepeda motor yang berada dalam posisi tertindih pohon. Dia tidak mampu mengangkat dua pohon pinus yang menindih dada suaminya. Dian pun segera minta bantuan kepada warga yang tinggal di permukiman terdekat dari lokasi musibah.

Tidak lama kemudian, warga berdatangan ke Astana Jelegong. Tubuh Deden Kalong yang sudah tidak bernyawa dibawa dengan ambulans milik Desa Bojongtugu. Sedangkan Dian dibawa warga ke bengkel tulang.

— reporter joko samudro —

Komentar