Mabesbharindo.com
Jakarta Pusat – Meningkatnya potensi konflik sosial dan gangguan keamanan di wilayah perbatasan antara Menteng dan Kwitang, Menteng, Jakarta Pusat, menjadi perhatian serius bagi pihak kepolisian. Wilayah yang memiliki karakteristik beragam ini sering kali menjadi lokasi munculnya ketegangan antar warga yang dapat berujung pada tawuran. Senin, (25/11/2024).
Karena itu, dalam rangka mengantisipasi dan mencegah terjadinya tawuran, aparat Kepolisian, khususnya Bhabinkamtibmas Aiptu Kamidi, melakukan sejumlah langkah proaktif untuk menjaga ketertiban dan keamanan di area perbatasan tersebut.
Langkah pertama yang diambil oleh Aiptu Kamidi bersama Pokdarkamtibmas wilayh adalah melakukan pemetaan terhadap daerah-daerah yang dianggap rawan terjadi konflik sosial. Salah satunya adalah perbatasan antara Menteng dan Kwitang, yang kerap kali menjadi titik temu antar kelompok masyarakat dengan latar belakang sosial dan budaya yang berbeda. Perbedaan ini kerap menimbulkan gesekan-gesekan yang berujung pada tindak kekerasan atau tawuran. Oleh karena itu, pemetaan ini penting untuk mengetahui titik-titik rawan yang memerlukan perhatian lebih dari pihak keamanan.
Bhabinkamtibmas Aiptu Roby, bersama, mengadakan pertemuan rutin dengan tokoh masyarakat dan pemuda setempat. Melalui dialog dan pendekatan sosial, pihak kepolisian berusaha untuk mendekatkan diri dengan warga dan memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kedamaian serta menghindari kekerasan yang tidak membawa manfaat. Dalam kegiatan ini, Bhabinkamtibmas juga mengajak warga untuk bersama-sama menjaga keamanan lingkungan dan menyelesaikan setiap permasalahan dengan cara musyawarah tanpa melibatkan kekerasan.
Bhabinkamtibmas bersama dengan Pokdarkamtibmas lingkungan memperkuat kegiatan patroli, malam maupun memjelang pagi, di sepanjang perbatasan Menteng dan Kwitang. Patroli ini dilakukan secara terkoordinasi untuk mencegah adanya kelompok pemuda yang berkumpul dengan niat untuk melakukan tawuran. Selain itu, patroli juga dilakukan di titik-titik yang sering digunakan sebagai tempat pertemuan kelompok pemuda, seperti taman atau area terbuka lainnya. Kehadiran polisi di tengah masyarakat diharapkan dapat memberikan rasa aman dan mencegah adanya potensi kerusuhan.
Meneruskan pesan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro melalui Kapolsek Metro Menteng Kompol Bayu Marfiando,.agar Organisasi Kemasyarakatan Keberhasilan menjaga ketertiban dan mencegah tawuran di wilayah perbatasan Menteng – Kwitang tidak hanya bergantung pada aparat kepolisian semata, tetapi juga pada dukungan penuh dari tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, dan elemen masyarakat lainnya.
Penerapan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) Untuk meningkatkan kewaspadaan warga terhadap potensi kerusuhan, pihak kepolisian juga menggencarkan program Siskamling atau sistem keamanan lingkungan. Program ini melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat untuk secara bergotong-royong menjaga keamanan lingkungan mereka. Warga yang terlibat dalam sistem Siskamling secara rutin melakukan ronda malam untuk memastikan tidak ada kegiatan yang mencurigakan atau berpotensi menimbulkan gangguan keamanan. Dengan adanya sistem ini, diharapkan setiap warga memiliki rasa tanggung jawab terhadap keamanan lingkungan sekitar.
Diharpakan potensi tawuran di wilayah perbatasan Menteng – Kwitang dapat diminimalisir. Kerja sama antara aparat kepolisian, pemerintah setempat, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif. Melalui pendekatan yang humanis dan pencegahan yang dilakukan secara dini, tawuran yang seringkali merugikan warga dan mencoreng citra masyarakat dapat dicegah, dan keharmonisan antar warga di dua kelurahan ini dapat terjaga dengan baik. Dengan demikian, peran serta Bhabinkamtibmas dalam menjaga ketertiban dan memberikan pelayanan kepada masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan keamanan di wilayah perbatasan Menteng – Kwitang.
(Humas Polres Metro Jakarta Pusat)
Komentar