Madiun,Mabes bharindo.com – Warisan budaya nenek moyang patutlah dilestarikan keberadaanya, sebagaimana yang dilakukan masyarakat Desa Sirapan, Kab. Madiun pada Jumat (2/9) menggelar bersih desa sekaligus memperingati hari jadinya yang ke-195. Kegiatan yang diikuti seluruh warga berikut 5 perguruan pencak silat ini, dilaksanakan tiap tahunnya pada Bulan Suro (Kalender Jawa).
Selain upaya ‘nguri-nguri’ budaya leluhur, kegiatan ini sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas rejeki yang berlimpah, sekaligus doa keselamatan bagi seluruh warga agar terhindar dari segala bentuk musibah sehingga kedepannya Desa Sirapan menjadi desa yang lebih maju.
BACA JUGA : Peringatan 100 Tahun Terate Emas Untuk Dunia, di Hadiri Panglima TNI dan Ketua DPD RI
Maka itu, dalam kegiatan sedekah bumi ini ratusan warga yang dipimpin Kepala Desa, Suwito membuat 5 tumpeng raksasa kemudian mereka mengaraknya dari Balai Desa menuju Punden Lancur Sari. Tumpeng berukuran jumbo ini bukanlah tumpeng biasa, karena dipenuhi beraneka hasil bumi makanya setelah Bupati memberikan sambutan, warga langsung berebut hasil bumi yang menempel di benda berbentuk kerucut tersebut.
Seketika suasana menjadi ‘heboh’ karena warga mulai dari anak hingga orang tua seakan adu cepat untuk meraih buah, sayur, jajanan maupun ayam panggang yang menempel di tumpeng raksasa. Acara yang sarat akan balutan budaya Jawa (tarian gambyong maupun Reog) ini menjadi perhatian seluruh warga.
Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami didampingi istri, Ny. Hj. Penta Lianawati Ahmad dan beberapa pimpinan OPD seakan ‘larut’ dalam prosesi bersih desa ini. Dalam sambutannya, Bupati berpesan kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kerrukunan. Karena menurutnya, ketika rukun masalah sebesar apapun akan bisa diselesaikan, sebaliknya kalau tidak rukun masalah sekecil apapun sulit diselesaikan.
“Semoga Bersih Desa ini membawa berkah untuk seluruh warga, yang sakit segera sembuh, dan yang punya masalah segera mendapatkan solusinya,” doa Bupati dijawab ‘amin’ oleh masyarakat.
Komentar