Acara Bersih Desa Jerukgulung, Kepala Desa : Budaya Pemersatu membangun desa

Sosial & Budaya339 Dilihat

Editor penulis : Joko Susilo
Kontributor : Mujiarto

Madiun,Mabesbharindo.com – Bersih Desa atau Nyadran adalah Budaya yang Sudah menjadi Adat istiadat jawa setiap tahun yang harus terus dilestarikan oleh masyarakat warga Desa Jerukgulung Kec Balerejo Kab Madiun.

Seperti halnya hari ini kamis 28/7/2022 yang sedang di laksanakan oleh Pemerintahan desa bersama segenap warga masyarakat.sebagai rasa syukur dalam mengenang para leluhur dan para pahlawan pejuang kemerdekaan negara republik indonesia.

Acara Bersih Desa di isi dengan selamatan dan doa bersama di lokasi Punden Dusun Juruk tempat makam leluhur atau tokoh pendiri desa jerukgulung yang bernama “Eyang Dono sari” yang lahir tanggal 13 robiul awal 1200 masehi hari kemis legi.

Bertujuan mempersatukan seluruh warga masyarakat untuk guyub rukun,gotong royong dan saling peduli membantu satu sama lainnya,kegiatan turun maturun bersih desa ini di harapkan dapat menjadikan simbol persatuan dalam membangun jerukgulung yang lebih maju dan sejahtera.

BACA JUGA : Pamter PSHT DKP Madiun Silaturahmi Bersama Korlap PSH WINONGO

“Doa bersama atau selametan genduri di punden ini merupakan tradisi saat bersih desa, dimana kita warga masyarakat duduk bersama untuk memanjatkan doa kepada para leluhur pendiri cikal bakal desa ini dan kepada para pahlawan pejuang kemerdekaan ” terang Heru Busono selaku Kepala Desa Jerukgulung.

Di jelaskan lebih lanjut oleh Heru Busono, Tradisi genduri atau doa bersama di punden maupun tempat yang di keramatkan ini merupakan adat istiadat bagi masyarakat yang masih melekat disaat acara Sedekah bumi atau bersih desa dan selalu di iringi seni budaya jawa Tari Tayub yang terdiri dari Gamelan Gong lengkap dan penarinya atau Kledek.

“Peninggalan leluhur kuno ini masih dilestarikan oleh masyarakat sekarang, bersih desa merupakan nguri – nguri adat istiadat dan melestarikan seni budaya yang selalu menjadi ciri khas saat bersih desa.dimana di yakini punden maupun sendang merupakan petilasan yang masih terwujud dari nenek moyang dahulu” jelasnya.

Sedangkan Tradisi Bersih Desa itu sendiri merupakan Upacara Adat yang memiliki makna spiritual di baliknya.

“Dengan mendoakan arwah pendiri atau yang cikal bakali desa,(Danyang). tujuan bersih desa adalah juga untuk memohon berkat dari yang maha kuasa agar hasil panen berikutnya melimpah, seluruh warga diberi kesehatan dan menjadikan desa yang aman, tentram, gemah ripah loh jinawi,” pungkasnya.

Komentar