Team Ekskavasi : Temukan Serpihan Fosil Tulang Dan Kerang zaman Purba di pinggir Bengawan Solo

Internasional379 Dilihat

JATIM, mabesbharindo.com – Di hari ke lima Penelitian fosil di Bengawan Solo terus berlangsung, ekskavasi pada kali ini di lakukan di permukaan pinggir Bengawan Solo tepatnya masuk Desa Dumplengan, Kecamatan Pitu,Kabupaten Ngawi Jawa Timur. Ekskavasi dilakukan oleh tiga orang peneliti dari museum naturalis Belanda bersama BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) serta tiga orang mahasiswa dari Australia dan UGM.

Ni Luh Gede Dyah Mega Hafsari, Team peneliti BRIN mengungkapkan, Dalam ekskavasi yang dilakukan oleh team peneliti yang menjadi fokus penelitian ada 15 titik penggalian, namun di hari ke lima ini yang di lakukan penggalian baru ada empat titik. Sementara pada salah satu kotak penggalian, penelitian telah berhasil mengangkat potongan fosil yang di duga bagian dari kepala banteng namun pada kotak penggalian tersebut masih ada satu bagian dari fosil banteng tersebut yang belum terangkat karena terendam air Bengawan seiring dengan naiknya volume air Bengawan karena hujan.

“Karena kotak penggalian terendam air maka kita tidak bisa melanjutkan untuk memperdalam dibagian itu, kita akan memperdalam dibagian yang lain. Untuk sekarang kotak yang sudah jelas kita ukur ada satu yang sekarang terendam air, kemarin ada temuan kira kira fosil kepala banteng yang sudah diangkat 2 hari yang lalu sebelum tanda tanda akan hujan. Masih ada sedikit yang tersisa dibagian dindingnya, mungkin kita akan mencoba untuk menyelamatkan dalam beberapa hari kedepan namun kita juga melihat kondisi airnya seperti apa.” Ungkapnya

BACA JUGA : Ada Apa…? Di Pemdes Ngadirejo Wonoasri,Usulan Calon PJ Kades Masih Terus Bersitegang

Lebih luas Ni Luh menjelaskan, Ekskavasi dari hasil tanah galian setelah di lakukan pengayakan, peneliti ternyata memperoleh beberapa serpihan fosil tulang tulang kecil dan serpihan fosil kerang. Penemuan ini yang menandakan kehidupan masa lampau, melalui ekskavasi inilah para arkeolog berusaha membuka kembali “rekaman” kehidupan manusia masa lalu melalui sisa-sisa aktivitasnya yang masih terawetkan sampai sekarang.

“Ada beberapa tim yang bertugas untuk mencari tau lapisan tanah yang ada di sekitar sini, mereka melakukan penggalian dan kemudian hasilnya dibersihkan sehingga tersisa bagian padatnya saja yang akan di analisis lebih lanjut karena seringkali di dalam batuan tersebut ditemukan serpihan fosil, yang bisa menjadi pertanda aktivitas di masa lalu.” Pungkasnya.

Komentar