Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta saat mengikuti proses peluncuran program ETLE secara virtual dengan Korlantas Polri. Selasa (23/3/2021). Foto : Bidhumas Polda Jatim
JATIM l MABESBHARINDO.COM.
SURABAYA – Pemberlakuan Electronic Trafic Law Enforcement (ETLE) atau tilang elektronik di wilayah Polda Jawa Timur kini diperluas di 55 titik. Informasi itu disampaikan Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta saat peluncuran ETLE melalui sambungan virtual bersama Korlantas Polri secara nasional di 12 Polda di Indonesia.
Dalam launching ETLE ini, Polri meluncurkan sebanyak 244 kamera ETLE, dan 12.004 CCTV. Sedangkan 55 titik kamera ETLE di wilayah Jatim yakni terdiri dari 39 titik di Surabaya, 3 titik di Sidoarjo, 4 titik di Kota Madiun, 5 titik di Gresik, 2 titik di Lamongan, 1 titik di Batu dan 1 titik di Tulungagung.
Irjen Nico mengatakan pihaknya juga memiliki inovasi lain di bidang lalu lintas. Salah satunya, ETLE akan dikombinasikan dengan Integrated Node Capture Attitude Record (INCAR).
“Kami mengikuti launching secara nasional yang diselenggarakan oleh Lantas Mabes Polri yang dihadiri oleh bapak Kapolri dan para menteri kabinet pembangunan. Kemudian Polda Jatim secara langsung juga melaksanakan kegiatan launching ini yang diikuti oleh Polda-Polda lain. Di dalam launching di Polda Jatim juga selain itu juga ada INCAR, sehingga dua program ini dapat bersinergi,” kata Nico, Selasa (23/3/2021).
Ia mengatakan, Polda Jatim juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Hal ini untuk mempermudah pelaksann penindakan pelanggaran yang dilakukan masyarakat.
“Program ini tidak bisa berjalan tanpa ada dukungan dari rekan-rekan stakeholder yang hadir bersama kami dari kejaksaan, kemudian dari pengadilan. Kemudian juga nanti dari pemerintahan daerah dari pihak perbankan, dan juga yang men-develop supaya sistem sarana prasarana ini bisa berjalan dengan baik,” imbuhnya.
Nico berharap inovasi yang diluncurkan ini bisa melayani masyarakat dengan baik. Pihaknya juga ingin inovasi ini bisa mengurangi angka kecelakaan di jalan karena meningkatnya kepatuhan masyarakat.
Nico menambahkan inovasi ini memang tak luput dari kekurangan. Untuk itu, pihaknya membutuhkan dukungan baik kritik dan saran dari masyarakat.
“Harapan kami adanya program ini, maka program presisi bapak Kapolri khususnya di Jawa Timur bisa berjalan. Sehingga, rakyat pun juga bisa terlayani lebih baik dan keamanan dan ketertiban dan kelancaran lalu lintas di Jawa Timur juga bisa menjadi lebih baik lagi,” ungkap Nico.
“Kami juga meminta kepada seluruh anggota tetap berinovasi. Harapan kami kepada seluruh stakeholder, mari kita terus berkomunikasi untuk menyempurnakan sistem ini dan yang paling penting mohon dukungan kepada masyarakat. Dengan masyarakat mengikuti aturan, maka akan terhindar potensi kecelakaan dan kita semua pulang sampai ke rumah dengan selamat,” pungkasnya.
Pewarta : Khoirul Anam & Agus Ma’sum
Komentar