Menko PMK Apresiasi penanganan Stunting di Kab Madiun saat berkunjung ke desa simo balerejo

Daerah560 Dilihat

Madiun,Mabesbharindo.com – Turun hingga di angka 14% atau menurunkan pencapaian  minimal 2,7 % pertahun Angka Stunting di indonesia hingga tahun 2024 nanti,adalah merupakan salah satu target kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo.

Terkait penanganan Stunting sendiri di wilayah Kab Madiun Menko PMK Muhadjir Effendi mengapresiasiasi Tingkat penanganan stunting di Kabupaten Madiun yang telah memenuhi Capaian mininum.

Tersebut di sampaikan oleh Menteri Koordinator  Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat  melakukan kunjungan kerja di Desa Simo, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun. Yang Dalam kunjungannya di sambut langsung oleh Bupati Madiun H. Ahmad Dawami bersama segenap Forkopimda Kabupaten Madiun. Rabu (26/1/2022).

“Sesuai target Presiden Jokowi di tahun  2024 adalah pencapaian angka 14 persen dan Minimum per tahun kasus stunting di indonesia harus turun 2,7 persen, bahkan lebih baik bisa lebih,” ujar Menko PMK

la menjabarkan, penyebab tingginya angka kasus stunting di Indonesia dikarenakan kurangnya asupan gizi yang kronis, selain itu rendahnya cakupan akses air dan sanitasi penduduk yang memiliki akses air minum berkualitas rendah.

BACA JUGA : Polres Madiun,Cabut SIM Seumur Hidup Pelaku Tabrak Lari di Madiun

Lebih luas lagi di tekankan  bahwa masih banyak masyarakat yang belum memiliki pemahaman tentang stunting, menganggap stunting adalah masalah kurang gizi atau kerdil secara pertumbuhan, namun sebenarnya utamanya adalah masalah pertumbuhan volume otak.

“Kalau ingin negara kita maju maka kita harus berantas angka stunting” ujar menko pmk Muhadjir

Terutama Upaya salah satunya untuk meminimalisasi perempuan usia muda yang mengalami anemia. Seperti pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) ke sekolah-sekolah untuk remaja putri. Namun Menko PMK ini berharap agar tablet TTD  tersebut benar-benar diminum oleh para remaja sehingga program tersebut benar-benar terlaksana.

“Kita harus pastikan TTD itu di minum di tempat dan untuk memastikan kalau bisa di dokumentasikan melalui video atau foto, karena TTD itu rasanya tidak enak, makanya banyak remaja kita yang diberi namun tidak diminum,” jelas menko

Masih di lokasi yang sama, Bupati Madiun menjelaskan, bahwa penaganan Stunting di Kabupaten Madiun tidak terfokus pada satu dinas saja. Namun dilakukan dengan sistem Integrated Development Plan yang artinya sinergitas seluruh OPD karena masalah stunting adalah masalah yang kompleks.

“Stunting adalah masalah yang kompleks tidak bisa ditangani satu dinas saja sehingga memerlukan penanganan dari semua pihak,” Pungkas Bupati Madiun H.Ahmad Dawami

Editor berita : Joko Susilo
Kontributor   : Mujiarto dan yudi miko

Komentar