Gadis Sukabumi, Guna Mewujudkan New Zero Stunting di Kabupaten Sukabumi

Uncategorized497 Dilihat

Media Mabes Bharindo Sukabumi

Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri, didampingi Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara, resmikan Gerakan Aksi Deteksi dan Intervensi Stunting (Gadis) Kabupaten Sukabumi (Gadis Sukabumi) di Aula Desa Sukaresmi, Kecamatan Cisaat, Selasa (15/11/2022).

Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Gerakan diluncurkan secara hibrid, dalam rangka menurunkan dan mencegah stunting baru.

Dengan mentargetkan angka stunting dikisaran 14 persen di 2024 nanti di Kabupaten Sukabumi sudah tidak ada lagi stunting baru (new zero stunting).

Gerakan ini lebih menekankan pencegahan stunting sejak awal kehamilan, ucap Iyos, kepada awak media.

“Sejak awal kehamilan sudah bisa dilihat dengan mengukur lingkar lengan atas ibu hamil tersebut. Ketika lingkarannya di bawah 23,5 cm harus langsung diintervensi nutrisinya. Sebab bisa kemungkinan KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan anaknya nanti beresiko stunting,” ungkap Iyos Somantri.

Posyandu atau pelayanan kesehatan di tingkat bawah melakukan pendeteksian  sehingga proses intervensi bisa lebih tepat sasaran.

“Ketika ditemukan yang KEK, baru digempur oleh perangkat daerah dan semua pihak untuk intervensi nutrisinya. Sehingga, ibu hamil itu diberi nutrisi yang lengkap untuk mencegah anaknya stunting,” ungkap Iyos.

Terkait intervensi nutrisi, sejumlah perangkat daerah melakukan upaya diantaranya Dinas Pertanian dengan program penanaman padi nutri zinc yang dianggap mampu mencegah stunting.

“Ibu hamil ataupun anak yang stunting akan dibetikan nutri zinc. Sehingga gizinya terpenuhi ditambah dengan  nutrisi dari ikan dan lainnya,” tutur Iyos.

Pemberian nutrisi  sangat penting diberikan kepada anak sejak 1000 hari pertama kehidupan, mengingat tumbuh kembang anak dimulai dari 1000 hari pertama. “Selama 1000 hari pertama, anak harus dicecar makanan bergizi,” kata Iyos.

Dalam kegiatan ini diadakan pasar murah sebagai upaya untuk memberi kemudahan gizi sekaligus mencegah inflasi di Kabupaten Sukabumi.

“Kita juga melakukan beberapa langkah untuk mengurangi inflasi. Salah satunya dengan pasar murah dan pembagian paket sayur,” terangnya.

Iyos berharap, melalui gerakan ini, serta dengan kerja bersama stunting di Kabupaten Sukabumi menurun dan tidak ada lagi. Sebab, stunting dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak anak dan metabolik, pungkas Iyos.

 

Reporter Cucup mbs

Komentar