Fenomena,Duwit Tidak Laku Lagi Dirembang Jawa Tengah

Nasional659 Dilihat

Mabesbharindo.com – Mencalon kepala desa dengan hanya menghandalkan dan bermodal karena memiliki harta dan uang belumlah tentu menang dan dipilih oleh warganya.

Terbukti viral di akun youtube Chanel Ulil Albab Media, ratusan warga riuh berteriak” duwit ora payu-duwit ora payu (duwit tidak laku) yang secara bersamaan dan terus menerus di teriakkan sembari berjalan beriringan.

Diterangkan oleh suara didalam Youtube tersebut, bahwa itu adalah 700 warga yang mengarak seorang yang baru saja memenangkan dan terpilih sebagai Kepala Desa,Walaupun tanpa membagi-bagikan uang sepeserpun kepada para pendukungnya.

Sementara,Petahana yang justru dikhabarkan telah menyuap warga per-kepala hingga Rp 700 ribu rupiah malah kalah telak dalam penghitungan suara.

” konon khabarnya petahana membagi-bagikan uang hingga 700 ribu perorang.dan jumlah pemilih ada 1000 berapa yang harus di sediakan,Luar biasa hanya untuk menjadi lurah” ungkap suara di akun tersebut.

Disimpulkan lebih lanjut oleh pemilik akun,bahwa sekalipun tidak berkompeten walaupun dia itu petahana,tapi yang namanya kekuasaan,apalagi semakin lawan kandidatnya berpotensi menang,maka dia akan mengerahkan dan ber upaya apapun akan di jalani untuk bisa menjadi seorang lurah atau kepala desa.

Kemenangan Adik sepupu Gus Baha yang terpilih menjadi Kepala Desa Narukan Kec Kranggan Kab Rembang Jawa Tengan  ini adalah adalah sangat menginspiratif sekali.

Selain itu mencontohkan kepada seluruh rakyat indonesia bahwa kesadaran berpolitik berdemokrasinya luar biasa.mereka sangat memahami,bahwa yang namanya suap itu akan membawa kepada kesengsaraan.

BACA JUGA : Berharap Usulan PJ Selesai,Warga Ngadirejo: Ketua BPD Harap Undur Diri Kalau Tidak Mampu

Dari kejadian di desa narukan ini diharapkan dapat di contoh oleh warga masyarakat lain di indonesia.

“Inilah adik sepeupu Gus Baha Namanya Muhammad umar farhozk,yang memenagkan kompetisi tanpa membagi-bagi uang.dan petahanya yang membagi-bagikan uang hingga 700ribu kepada para calon pemilihnya ternyata kalah telak alias Keok dan bahkan hanya mendapat suara 300 suara dan Oposisi tanpa duwit 700 suara” Pungkasnya

Hikmah dari kejadian tersebut di akhir video di jelaskan,Kesadaran publik sudah mulai tumbuh,bahwa uang tidak dapat dijadikan pedoman untuk menempatkan seseorang terhadap jabatan.pilihlah orang yang berintegeritas,cerdas dan bersih.

Salut dengan warga Narukan Rembang jawa tengah yang tetap menjaga martabat,dan integritasnya serta menolak suap yang hanya dapat di rasakan seketika tapi sengsaranya lima tahun mendatang.

Komentar