Bupati Nina Agustina Sampaikan Pesan kepada Kader PDI Perjuangan

Politik362 Dilihat

 

MABESBHARINDO.COM.INDRAMAYU, Bupati Indramayu, Nina Agustina, melakukan silaturahmi bersama kader dan pengurus PDI Perjuangan, Kabupaten Indramayu dalam acara Rakercab Virtual PDI Perjuangan Jawa Barat di Aula PGRI Indramayu, Minggu, (23/5/2021).

Seperti diketahui, Bupati Nina Agustina sejka resmi dilantik, Jumat 26 Februari 2021 lalu, banyak melakukan gebrakan dan terobosan program guna membangun Visi Indramayu Bermarbat.

Sepuluh program unggulan yang digulirkan untuk 100 hari kerja pertama, bersama pasangannya, Wakil Bupati Lucky Hakim, berhasil diwujudkan.

Program pioritas terakhir, walau sempat menimbulkan pro kontra adalah pembongkaran pagar alun-alun yang diartikan sebagai sikap membuka diri pemimpin untuk masyarakatnya.

“Jangan sampai ada penghalang antara pemimpin dengan masyarakat. Membongkar pagar alun-alun semata-mata untuk menjadikan ruang publik semakin luas,” ungkap Nina belum lama ini.

Sementara itu, menjelang 100 hari kerja pertamanya, Nina Agustina banyak menyampaikan pesan moral untuk pendukung dan masyarakat luas.

Seperti yang disampaikan Nina Agustina saat menghadiri Rapat Kerja Cabang (Rakercab) PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu, Minggu 23 Mei 2021.

Ia mengatakan, terpilihnya pasangan Nina-Lucky dalam Pilkada 2020 lalu merupakan hasil kerja keras banyak pihak.

Di struktur partai, kerja keras itu diperlihatkan mulai dari DPP, DPD, DPC, PAC hingga ke Ranting dan Anak Ranting PDI Perjuangan.

“Saya juga tidak akan melupakan peran besar Badan-badan dan organisasi sayap partai serta seluruh kader yang ikut memenangkan Pilkada 2020 lalu,” tandas dia.

Ungkapan terima kasih Nina Agustina terhadap dukungan itu, akan diejawantahkan melalui kerja keras dirinya dalam upaya membangun Kabupaten Indramayu.

“Banyak pekerjaan rumah, tidak mudah untuk memberesi semuanya. Namun yang sudah baik, kita lanjutkan dan yang tidak baik maka perlu dibenahi,” tegas dia.

Pada bagian lain Nina Agustina juga berpesan agar seluruh kader PDI Perjuangan, bahkan masyarakat luas, untuk tidak terprovokasi isu-isu miring yang kebenarannya tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Sebab menurut dia, jika isu miring atau informasi hoaks itu terlanjur beredar dianggap benar, maka akan dikhawatirkan mengganggu kondusifitas dan kelancaran membangun.

“Stop hoaks, hentikan provokasi. Mari bergandengan tangan membangun Indramayu ke depan. Jangan ada permusuhan, juga jangan menebar kebencian. Satukan tekad untuk mewujudkan Indramayu Bermartabat,” ujar dia.

Sekadar informasi, sepuluh program dalam 100 hari kerja pertama merupakan bagian dari 99 program prioritas di Nina Agustina dan Lucky Hakim, yang harus dilaksanakan.

Adapun 10 program tersebut antara lain:

1. Indramayu Cepat Tanggap (I-Ceta), sebuah program untuk memberikan solusi atau pertolongan pertama bagi permasalahan kemanusiaan dan darurat.

2. Gerakan Berjamaah Subuh Keliling (Bersuling) sebuah program menjemput aspirasi masyarakat lewat temu warga melalui salat Berjamaah.

3. Dokter Masuk Rumah (Dokmaru), yakni salah satu program layanan kesehatan yang menghadirkan pelayanan langsung kepada masyarakat.

4. Kredit Usaha Warung Cilik (Kruwcil), yakni sebuah program yang memberikan bantuan kredit kepada warung kecil dan UMKM untuk mendorong perekonomian wong cilik bekerja sama dengan BJB.

5. Lebu Digital (Ledig), yakni sebuah program untuk mewujudkan smart Village atau desa cerdas.

6. Perempuan Berdikari (Peri), yakni sebuah terobosan program pemberdayaan ekonomi yang diberikan kepada para perempuan purna pekerja Migran Indonesia dalam bentuk pelatihan skil dan pemberian permodalan.

7. Desa Kabeh Terang (Dekat), yakni sebuah program untuk mengurangi angka kriminalitas dan kecelakaan di desa dengan membangun 1.000 titik PJU.

8. Alun-Alun Rakyat (Alur), yakni sebuah program untuk mengembalikan Alun_alun Pendopo Kantor Bupati sebagai ikon dan simbol kedekatan pemimpin dengan rakyatnya.

9. Lacak Aset Daerah (Lada), yakni sebuah program pembenahan, penataan dan penertiban aset -aset daerah yang terbengkalai.

10. Kejar Paket ABC (Jaket), yakni sebuah program tuntas buta aksara dan penuntasan kejar paket A, B dan C.

Dalam catatan, kesepuluh program itu semuanya telah berjalan, meski beberapa diantaranya perlu dilakukan penyempurnaan.

“Saya ambil satu contoh, program Dokmaru, kami sudah merespon dan menolong 380 warga yang mengalami gangguan kesehatan. Ini bukti, bahwa teman-teman medis sampai ke tingkat desa selalu siaga, mereka siap melayani masyarakat kapan pun,” pungkas Nina.

Komentar