Benih Jagung Balitbangtan Diminati Swasta, Karena Sangat Banyak Keunggulanya

Ekonomi & Bisnis402 Dilihat

HJ 21 Salah satu jagung hasil penelitian Balitbangtan / Sumber Foto : Dok. Sinta


MABESBHARINDO.com I JAKARTA  – Benih jagung hasil penelitian Badan Litbang Pertanian ternyata banyak disukai perusahaan pelat merah dan pelat hitam. Bahkan mereka melisensi untuk dikembangkan dan dipasarkan ke petani.

Penelitian dan pengembangan benih jagung secara umum dilakukan guna menciptakan varietas yang berkualitas. Varietas yang dilepas baik hibrida maupun komposit sudah direkayasa agar menghasilkan produktivitas yang tinggi dengan penyesuaian agroklimat wilayah budidaya.

“Yang penting adalah varietas memiliki kekuatan dan daya tahan tinggi menghadapi serangan OPT dan hama pengganggu tanaman,” kata Kepala Balai Penelitian Tanaman Serealia, Muhamad Azroi saat Webinar Penyebaran Varietas Jagung Hibrida dan Inbrida yang Berkembang di Indonesia, Kamis (15/7/21).

Sejak tahun 1996, menurutnya, Badan Litbang Pertanian khusus serealia sudah melepas banyak varietas jagung baik hibrida maupun komposit. Khusus benih komposit ada 16 varietas antara lain jagung pulut URI 1, URI2 dan URI4 yang memiliki keunggulan spesifik yaitu memiliki kandungan betakaroten dan amilopektin tinggi.

Azroi menambahkan, untuk benih jagung hibrida, sudah di lepas banyak varietas antara lain mulai generasi SEMAR 1 10, dilanjutkan dengan generasi Bima 1  20 , Generasi HJ 21 HJ 28 serta Generasi NASA.

“Terakhir ini kami melepas beberapa varietas yang memiliki keunggulan tertentu seperti JHaring alias Jagung hibrida toleran kekeringan, JHana atau Jagung hibrida tahan naungan dan JHG atau Jagung hibrida tahan Genangan,” tuturnya.

Untuk produksi, distribusi dan penyebaran benih jagung hibrida yang sudah dilepas tersebut, Balitbang menggandeng mitra lisensi, baik BUMN maupun perusahaan swasta. Untuk penyaluran benih tahun 2020 lalu, PT Pertani telah menyalurkan benih Bima 20Bima 2 Bantimurung, JH 27 dan NASA 29 sebanyak 247,9 ton.

“Sedangkan untuk tahun ini sampai dengan Mei sudah menyalurkan sebanyak 232, 2 ton benih untuk 15.485 ha lahan tanam,” tambahnya.

Beberapa perusahaan swasta juga menjalin kerjasama sebagai mitra lisensi. Antara lain PT Tunas Widji Inti Sejahtera (Twin) yang memasarkan benih NASA 29 dan JH 37 tahun 2020 lalu sebanyak 1.374,9 ton dan tahun 2021 sebanyak 222,1 ton. Selain untuk pasar lokal PT Twin juga sukses mengekspor benih hibrida JH 37 dan RK 457 ke Thailand sebanyak 14 ton dari kontrak total 60 ton pada tahun 2020 lalu.

Selain itu, PT Pandega Nusa Bersaudara juga melakukan penyebaran dan distribusi benih varietas HJ 21 dan Nakula Sadewa 29 di wilayah Sulawesi, Banten dan Jawa Timur sebanyak 507 ton. Ada juga PT Alam Semesta Agro dengan wilayah penyebaran Jawa Timur, Jawa Barat, NTB dan Kalimantan Barat dengan distribusi benih sebanyak 9 ton.

Perusahaan lainnya adalah PT Golden Indonesia Seed, PT Srijaya Internasional, CV Bunga Tani Sejahtera, PT Mega Tani Mandiri, PT Samudera Artha Abadi , PT Trubus Gumelar, PT Karya Parawansa Group dan PT Trubus Gumelar.

Azroi menyampaikan, akumulasi distribusi benih jagung hibrida hasil pengembangan Litbang Kementrian Pertanian pada tahun 2019 sebanyak 4.230.000 kg untuk luas lahan tanam sebanyak 282.000 ha. Sedangkan untuk tahun 2020 meningkat menjadi 4.786.916 kg untuk luas lahan 300.592 ha.

(Red/Hms)

 

Komentar