Serapan KUR Pertanian Mencapai 63,3 Persen

Ekonomi & Bisnis392 Dilihat

Realisasi KUR tanaman pangan | Sumber Foto : Dok, Sinta


JAKARTA l MABESBHARINDO.com — Kementerian Pertanian memastikan serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian terus berjalan dengan baik. Bahkan, dari total plafon KUR senilai Rp 70 triliun yang ada, 44,5 triliun atau 63,6 persen diantaranya sudah terealisasikan dengan baik.

“Hal ini menunjukan bahwa KUR pertanian sangat diminati dan terbukti membantu petani baik dari hulu sampai hilir,” ujar Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementan, Ali Jamil saat webinar KUR Pertanian Rp 70 triliun, Uang Siapa? Kamis (5/8/21).

Ali mengatakan, perguliran KUR pertanian di seluruh daerah harus terus didorong sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas produktivitas, kesejahteraan dan perekonomian masyarakat, khususnya di masa pandemi Covid 19.

“Namun perlu diingat bahwa KUR ini bukan dana APBN, dimana pemerintah hanya memberikan subsidi bunga KUR sebesar 6 peraen pertahun. Karena itu setiap debitur yang mendapatkan pinjaman wajib untuk mengembalikan,” katanya.

Sementara itu Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Menko Perekonomian, Gede Edy Prasetya mengatakan,serapan KUR dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Karena itu, Gede menargetkan, ke depan serapan KUR pertanian mampu mencapai RP 1 triliun dalam satu hari.

“Kami memiliki target Rp 1 triliun 1 hari. Jadi kalau bisa digaspol, hasilnya akan lebih bagus. Mudah-mudahan dengan kesempatan yang dibuka lebih luas ini, bapak dan ibu para petani bisa mendapatkan kredit KUR untuk hasil yang lebih maksimal,” katanya.

Menurut Gede, program KUR adalah bentuk kehadiran negara terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani Indonesia. Apalagi, tahun ini pemerintah memutuskan suku bunga yang dibebankan tidak lebih dari 3 persen.

“Dengan begitu kita berharap cita cita dalam membuat koorporasi petani bisa dilakukan dengan baik. Apalagi terkait pertanian yang sangat bagus perkembangannya. Dengan KUR rakyat menjadi makmur,” katanya.

Sementara itu, Direktur Pembiyaan Pertanian Kementan, Indah Megahwati mengatakan, pelaksaan perkreditan KUR sejauh ini sudah dibagi menjadi beberapa klaster. Diantaranya klaster padi, jagu, hortikultura, peternakan dan tanaman pangan.

“Jadi kami infokan bahwa KUR kami ini sistemnya sudab klaster. Ada klaster tanaman pangan, padi, jagung dll. Dengan KUR kita akan memiliki keuntungan yang berlipat. Misalnya ambil KUR 10 juta 4 bulan kemudian bisa 40 juta dan tidak ada kredit macet karena kita ada offtaker,” katanya.

Sementara itu, Assistant Vice President Micro Sales Management Division PT Bank Rakyat Indonesia, Asep Nugraha Sukma menambahkan bahwa kredit usaha rakyat akan diberikan kepada masyarakat yang memiliki usaha produktif dan layak dalam mengajukan pinjaman.

“Intinya adalah debitur yang bisa kita biayai adalah mereka yang belum memiliki kesempatan menikmati layaman KUR,”  katanya.

(Red)

Komentar