NGAWI * MABESBHARINDO.COM — Pemerintah Desa Rejuno bekerja sama dengan ranting Nahdhatul Ulama beserta banomnya gelar santunan anak yatim dan dhuafa pada Kamis (19/08/21) bertempat di balai desa ” Sasana Praja” desa Rejuno. Gelaran tersebut sebagai bentuk sinergitas antara Umara dan Ulama desa Rejuno sebagai bentuk kepedulian terhadap warga kurang mampu yang merupakan prioritas nasional yang menjadi kewenangan desa.
Kegiatan santunan anak yatim dan dhuafa ini telah dilaksanakan setiap tahun tepatnya pada tanggal 10 Muharram yang lebih disebut dengan Idhul Yatama atau hari raya anak yatim.
- Baca Juga : UPT RSBG dan Dinas Dukcapil Tuban Terbitkan Dokumen Kependudukan
- Baca Juga : Pencairan Bantuan Program Bunda Kasih, TKSK Magetan Dampingi 275 Wali Klien
Dari pantauan Media Mabes Bharindo.com, kegiatan tersebut dihadiri Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, Ketua ranting NU beseeta banomnya serta para orang mampu di desa, serta para anak yatim dan dhuafa. Sebelum acara santunan terlebih dulu di isi dengan menyanyikan lagu Indonesia raya dan subanul Wathan, tahlil dan sambutan-sambutan. Kepala Desa Rejuno dalam sambutanya menyampaikan, bahwa kegiatan santunan kali ini tetap mengutamakan protokol kesehatan, selain itu jumlah yang hadir juga dibatasi mengingat masih pada situasi penerapan PPKM level 4, sedangkan kegiatan santunan kali ini mengambil tema “MELANGKAH BERSAMA UNTUK SALING BERBAGI”.
Dalam kesempatan yang sama Sarino cahyono, Plt.Ranting NU desa Rejuno menyampaikan terima kasih kepada pemerintah desa yang telah bekerja sama dengan NU dan banomnya dalam penyelenggaraan santunan anak yatim dan dhuafa pada tahun ini. Semoga hal ini akan terus terbangun sinergitas antara Umara dan Ulama dalam syiar agama Islam di desa Rejuno,” harapnya.
Masih kata Plt. Ranting NU Desa Rejuno juga menyampaikan kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dan mendonasikan rezekinya pada kegiatan ini, dan sebagai bentuk keterbukaan informasi maka kami sampaikan perolehan donasi pada giat pagi hari ini.
Lebaran yatim (Idul Yatama) seringkali dijadikan momentum bagi banyak orang untuk memberikan kepedulian dan perhatian yang lebih untuk anak-anak yatim. Hal ini dilakukan sebagai upaya meneladani Rasulullah SAW. Beliau sangat penyayang pada anak yatim, namun pada tanggal 10 Muharram, beliau memberikan perhatian yang lebih, bukan hanya pada anak-anak yatim, namun juga keluarganya,” pungkasnya.
Jurnalis : Khoirul A
Komentar