Lestarikan Budaya Kearifan Lokal. Desa Klitik, Wonoasri Lakukan Pembangunan Punden “MBAH SURO DIPO”

Sosial & Budaya1035 Dilihat

MADIUN,Mabesbharindo.com -Keberadaan tempat “Kearifan Budaya Lokal” warga masyarakat Desa Klitik Kecamatan Wonoasri Kabupaten Madiun. Yang biasa di sebut dengan nama “Punden Mbah Suro Dipo” selesai di lakukan pemugaran total dengan anggaran Rp 250.000.000.

Pembangunan,pemugaran secara total keseluruhan bangunan ” Punden Mbah Suro Dipo” tersebut di nilai penting untuk di lakukan. Mengingat tempat tersebut merupakan makam seseorang yang pertama mengawali bertempat tinggal dan akhirnya berkembang menjadi desa klitik seperti yang kita lihat bersama sekarang ini.

“, mengingat sejarah berdirinya awal mula desa klitik. Tempat ini sangat penting untuk di lestarikan”, terang kepala desa klitik Suwito saat di sambangi media mabesbharindo.com Sabtu 18/29/2021

BACA JUGA : PP Disiplin PNS sudah di teken Jokowi, Pegawai Bolos 10 Hari Bakal Dipecat

“, Selain merupakan tempat bersejarah bagi warga asli desa klitik.Punden Mbah Suro Dipo juga dapat di katakan sebagai tempat di mana semua warga masyarakat saya dapat melakukan ritual,berdoa untuk mengingat mbah suro pada waktu mendirikan desa klitik ini.dengan demikian warga masyarakat klitik semua bisa saling hormat menghormati, samat sinamat dan saling terjaga kerukunannya.dan monggo bersama-sama kita membangun desa klitik secara guyup rukun”, himbau kepala desa klitik

Kepala Desa Klitik Saat di Lokasi Punden Mbah suro dipo.

Untuk di ketahui bersama warga klitik : biaya keseluruhan pemugaran ini berasal dari seseorang bernama”Gus Sulton”. Yang juga merupakan salah satu warga klitik yang kini bertempat tinggal di Trawas Mojokerto” jelas Suwito. dan atas kepemimpinan saya selaku kepala desa klitik, gus sulton mempercayakan anggaran tersebut di gunakan secara keseluruhan untuk melakukan total rehap punden mbah suro dipo.namun tidak berupa glondongan uang.melainkan berbentuk material sesuai yang di butuhkan,dan yang melakukan pembayar an ya gus sulton sendiri.selaku kepala desa saya hanya mencukupi kebutuhan konsumsi, seperti makan,minum,kopi,dan rokok nya yang bekerja” terang Suwito lebih lanjut

Dengan di bangunnya Punden Mbah Suro Dipo seperti sekarang ini. Selaku kepala Desa saya berharap kepada seluruh warga masyarakat desa klitik dapat lebih nyaman dalam melaksanakan acara Tradisi dan Budaya kita sebagai orang jawa. Seperti acara ritual doa bersama setiap tahun atau Bersih Desa (Nyadran).adapun secara individu warga juga saya harap selalu rutin melakukan ritual doa untuk mbah Suro Dipo menurut kepercayaannya masing-masing.

” secara bersama, setiap tahun ritual tradisi masyarakat terus kita lakukan, selain sebagai rasa syukur hal ini juga untuk menjaga kerukunan antar warga.adapun secara individu dan sesuai kepercayaan masing-masing di persilahkan”, pungkas kelala desa klitik suwito.


Editor berita. : Joko Susilo
Kontributor berita : Mujiarto

Komentar