Ketua DPRD MAGETAN SUJATNO SE MM Hadiri Pagelaran Seni Langen Beksan Di Desa Tunggur

Uncategorized407 Dilihat

MABES BHARINDO MAGETAN ; Tradisi bersih Desa telah dilakukan turun temurun di Desa Tunggur Kecamatan Lembeyan. Berbagai kegiatan dilaksanakan, mulai dari mengadakan kenduri, serta menggelar tradisi jawa, seperti tari-tarian tradisional dan langen beksan yang melibatkan puluhan waranggana dari berbagai wilayah.Acara dihadiri Ketua DPRD SUJATNO SE MM dan Anggota Fraksi PDI Perjuangan Karmini, Kepala desa, perangkat, tokoh masyarakat dan segenap warga Desa Tunggur.

Di momen ini Ketua DPRD Magetan SUJATNO SE MM hadir sebagai peran dan ikut serta melestarikan budaya tradisioanal.” Bersih desa sebagai salah satu adat dan ungkapan rasa syukur pada Tuhan,” ucap SUJATNO SE MM yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Magetan ini Rabu (15/6/2022).Bersih desa merupakan agenda rutin di tiap tiap desa salah satunya yang diselenggarakan di Desa Tunggur saat ini.

Dijelaskan tujuan Bersih desa ini adalah, sebagai upacara adat, dengan makna spiritual di baliknya, untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas semua hal yang didapat. Selain itu juga untuk memohon perlindungan kepada danyang sebagai penjaga sebuah desa. “Menghormati para leluhur, dan Sang Pencipta Tuhan Yang Maha Esa, sekaligus melestarikan budaya dari generasi ke generasi,” ungkapnya

Ini juga sebagai bentuk ” nguri- nguri (menjaga) budaya dan seni tradisional seperti langen beksan malam ini agar tidak punah. Dengan cara sering mengadakan pagelaran seni…agar masyarakat selalu mengingat dengan mengajak partisipasi ikut serta terlibat langsung dalam kegiatan seperti ini.

Sementara itu Kepala Desa tunggur SONO KELING mengatakan doa bersama ini sebagai rasa syukur dan meminta pada Tuhan YME agar masyarakat Tunggur diberikan kesalamatan serta dijauhkan dari marabahaya.

Bersih desa digelar rutin disetiap tahun di bulan Selo penanggalan Jawa ” ujar Sono Keling. Bersama warga, dan tokoh masyarakat serta lembaga desa diawali melaksanakan doa, tahlil dilanjutkan menggelar seni Tayub/ langen beksan di malam harinya. Selain itu memberikan hiburan kepada warga masyarakat juga untuk menjaga agar adat tradisi ini tidak punah , terang kades TUNGGUR ,SONO KELING . ( SANG AGUS )

Komentar