Wartawan Tim Bharindo
SUKABUMI. Proyek pembuatan sarana air bersih (SAB) di Desa Cijengkol yang dibiayai Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Sukabumi menyisakan kebingungan bagi para pekerja sumur bor. Mereka tidak dapat melanjutkan pengeboran karena di dalam sumur terdapat hamparan batu.
“Mata bor milik kami tersandung batu. Jadi pekerjaan pengeboran tidak dapat dilanjutkan,” kata pekerja sumur bor ketika ditemui di tempat kegiatan di Kampung Nenggeng RT 01 RW 09 Desa Cijengkol, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, Selasa (21/9/2021).
Sebenarnya, pekerja tersebut melanjutkan pekerjaan dari tim pekerja sebelumnya. Tim yang mengebor terdahulu juga mengalami kendala yang sama yaitu mata bornya terhalang batu di dalam sumur. Jadi dia mengerjakan pengeboran bekas orang lain.
“Kami jadi bingung. Kedalaman sumur sudah 40 meter. Itu pun sudah beberapa kali pindah titik. Rupanya di dalam sumur itu ada baru besar yang berbentuk hamparan,” ujar pekerja tersebut.
Akibat terhambat proses pengeboran, kata dia, para pekerja belum melakukan pekerjaan pemasangan pipa karena masih belum dapat menentukan titik sumur. Menurutnya, pipanisasi baru bisa dilakukan setelah sumurnya fix di satu titik tertentu.
Sewaktu Tim Bharindo turun ke lokasi proyek, para pekerja sedang menurunkan mesin bor untuk mengecek ketersediaan air pada sumur yang baru. Pekerja menyatakan, kemungkinan ada atau tidak ada air pada lubang sumur itu fifty-fifty. Tidak ada kepastian.
Proyek SAB di Desa Cijengkol itu dikerjakan oleh CV Ranaa Persada. Anggaran yang disiapkan oleh Dinas Perkim untuk proyek tersebut mencapai sebesar Rp67.681.000. (*)
Komentar