GIAT KELAS IBU BALITA DESA POCOL BERJALAN LANCAR

Uncategorized287 Dilihat

 

 

 

MABES BHARINDO NGAWI – Memiliki buah hati yang sehat, pastinya menjadi idaman setiap ibu. Selain mempesona untuk dipandang, balita yang sehat merupakan aset bangsa.

Untuk memiliki balita sehat dibutuhkan proses cukup panjang dan konsistensi dalam pemenuhan gizi seimbang, di samping kontinyuitas pemantauan tumbuh kembang. Hal itu dapat dilakukan ibu-ibu pada umumnya, malalui wadah kesehatan balita seperti Posyandu, Kelas Ibu Balita dan sejenisnya.

Bertempat di Aula Kantor Desa Pemerintah Desa Pocol Kecamatan Sine didampingi Programer. Petugas Kesehatan dari Puskesmas Sine mengadakan giat Ibu Balita yang anggaranya bersumber dari Dana Desa Pocol Tahun 2022 sebesar Rp.3000.000.

Yang dimaksud Kelas Ibu Balita adalah kelas para ibu yang mempunyai anak berusia antara 0 sampai 5 tahun secara bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat dan pengalaman tentang pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi serta stimulasi pertumbuhan dan perkembangannya,” tutur Uswatun Hasanah Kepala Desa Pocol, Rabu ( 21/12/22).

Kades Pocol juga menerangkan, “0Dengan menghadiri Kelas Ibu Balita, pengetahuan ibu tentang kesehatan dan tumbuh kembang balita akan meningkat. Hal ini sejalan dengan tujuan umum dibukanya kelas balita, yaitu meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dalam mewujudkan tumbuh kembang balita yang optimal melalui penggunaan Buku KIA,” ujarnya.

Lebih lanjut dipaparkan, Kelas Ibu Balita diselenggarakan secara partisipatif. Artinya para ibu tidak diposisikan hanya menerima informasi layaknya murid, namun lebih pada sharing informasi dan pengetahuan. Dalam prakteknya para ibu didorong untuk belajar dari pengalaman sesama. Sementara fasilitator dalam hal ini petugas Puskesmas, berperan sebagai pengarah kepada pengetahuan yang benar.

Bidan Puskesmas Sine menambahkan, maksud diadakannya Kelas Ibu Balita yang rutin diadakan di desa-desa binaan antara lain meningkatkan kesadaran pentingnya pemberian ASI eksklusif. Di samping manfaat imunisasi, serta diberikannya keterampilan pemberian MP-ASI juga gizi seimbang kepada balita.

“Selain itu juga demi meningkatkan kemampuan ibu dalam memantau pertumbuhan anak melalui simulasi perkembangan balita, pengetahuan cara merawat gigi balita, mencuci tangan yang benar, serta meningkatkan pengetahuan ibu tentang penyakit sering terjadi pada anak berikut pencegahan dan cara perawatannya yang baik bila terlanjur sakit,” ujarnya.

Dengan begitu pengetahuan ibu terkait kesehatan balita yang diperoleh dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan ditularkan ke ibu-ibu lain melalui sharing dan berbagi pengalaman. Agar pengetahuan terkait kesehatan dan pola asuh balita berimbas pertumbuhan balita secara optimal. “Terpenting lagi masa depan bangsa terselamatkan, utamanya dari ancaman gagal tumbuh atau stunting,” tandasnya. (Tatok S)

Komentar