Sunarno Ketua Gapoktan Tanimulyo Desa Kandangan, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi Jawa Timur
MabesBharindo.com.
Ngawi – Pengelolaan dana pengurus Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Tani Mulyo Desa Kandangan, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, layak di apresiasi, keseriusanya mengelola dana PUAP dengan baik dan transparan, membuat anggota kian bertambah sejahtera.
Sampai saat ini modal dana yang bergulir dari pemerintah melalui program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) yang di terima pada bulan Desember tahun 2010 silam sebesar Rp 100 juta, semakin berkembang hingga menyentuh Rp.200 juta lebih.
Hal Itu terlihat dari Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) tahun 2020. Dalam pengelolaanya para pengurus Gapoktan memanfaatkan dana tersebut untuk simpan pinjam. Tentu sesuai aturan, penggunaan dana tersebut memang bukan untuk konsomsi. Tapi di gunakan untuk usaha prodoktif yang berkaitan dengan bidang pertanian, baik itu budidaya atau non budidaya.
Sunarno selaku ketua Gapoktan Tani Mulyo saat di temui awak Media MabesBharindo.com di rumahnya Selasa (23/3/2021) menyampaikan, “melihat perkembangan ini, kami kedepan akan berusaha membentuk Lembaga Mikro Agribisnis (LKM) seperti Koperasi, tentunya juga berbadan hukum. Dengan harapan modal yang ada bisa memberikan manfaat pada semua anggota, dalam mengembangkan usaha pertanian yang selama ini di geluti oleh mayoritas warga. ”Mohon ma’af, dana ini untuk usaha, dengan sebuah harapan besar perkembangan pertanian di desa Kandangan bisa lebih maju,” tegasnya.
Tambah Sunarno,” Semua anggota harus mempunyai prinsip. Seperti kerja cepat, kerja tepat, kerja bersama’ dan bebas merdeka. Artinya cepat meminjam agar ada aktifitas, dan juga cepat mengembalikanya. Dan mereka semua bisa melunasi uang kelompok yang mereka pinjam,“ tuturnya.
Kedepan saya akan berkoordinasi dengan semua pengurus yang lain untuk melihat serta menerima masukan anggota agar semua bisa berjalan lancar dan tentunya untuk transparansi.
“Ya memang dalam mengelola dana ini tidak gampang. Karena dalam perjalananya juga sering macet, dan saya tak henti-hentinya memberi pengertian pada semua pengurus dan pada anggota,” terang Sunarno.
Dana ini adalah milik kita bersama sebisa mungkin mari kita kembangkan, walau sekarang dana itu stagnan di kisaran angka sekitar Rp. 200 juta, tapi kedepanya akan di usahakan untuk lebih baik dan matang dalam mengelola dana ini, ” pungkasnya.
(Khoirul Anam / Agus Ma’sum)
Komentar