28 Ribu Keluarga Penerima Manfaat Jakarta Utara Terima BLT Minyak Goreng

MABESBHARINDO, Jakarta Utara | Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng diserahkan kepada puluhan ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Jakarta Utara. Bantuan disalurkan melalui Komando Distrik Militer (Kodim) 0502 Jakarta Utara, Rabu (18/5).

Kepala Staf Kodim 0502 Jakarta Utara, Letkol Arm Suyikno mengatakan Kodim 0502 Jakarta Utara mendapat mandat dari Pemerintah Republik Indonesia untuk menyalurkan BLT Minyak Goreng. Secara keseluruhan, bantuan disalurkan kepada 28 ribu KPM yang sudah terdata sebelumnya.

“BLT Minyak Goreng ini merupakan bantuan dari Pemerintah Pusat (Pemerintah Republik Indonesia). Kami (Kodim 0502 Jakarta Utara) mendapat mandat menyalurkan sejumlah 28 ribu KPM,” kata Suyikno saat ditemui di Kodim 0502 Jakarta Utara, Rabu (18/5).

Dipastikannya, masing-masing KPM mendapatkan BLT Minyak Goreng berupa uang tunai senilai Rp 300 ribu.

Tidak hanya di Kodim 0502 Jakarta Utara, penyaluran bantuan juga serentak digelar di lima Komando Rayon Militer (Koramil) se-Jakarta Utara.

“Penerima hanya membawa fotocopy KK (Kartu Keluarga) dan pernyataan bahwa dia sebagai pedagang kecil,” jelasnya.

Di lokasi yang sama, Wakil Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Juaini mengapresiasi kesigapan Kodim 0502 Jakarta Utara dalam penyaluran BLT Minyak Goreng.

Seperti diketahuinya kelangkaan dan tingginya harga menyulitkan daya beli masyarakat terhadap minyak goreng, apalagi ditengah merosotnya perekonomian masyarakat akibat dampak pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

“Atas nama Kota Administrasi Jakarta Utara kami mengapresiasi Kodim 0502 Jakarta Utara yang aktif membantu meringankan beban masyarakat dengan penyaluran BLT Minyak Goreng ini. Mudah-mudahan apa yang dikerjakan menjadi nilai ibadah,” ungkap Juaini.

KPM BLT Minyak Goreng asal Kecamatan Tanjung Priok, Marawiyah (48) mengucap syukur menjadi salah satu penerima bantuan.

Tingginya harga minyak goreng dirasakan pelik oleh ibu dua anak tersebut untuk membelinya.

“Saya sehar-hari berjualan sayur. Tingginya harga minyak goreng ya jadi susah buat masak. Apalagi kemarin-kemarin mau beli minyak goreng harus antree. Uang tunai BLT ini nantinya mau dibeli minyak goreng dan kalau ada sisanya mau untuk menambah sedikit modal usaha sayur,” tutup Marawiyah.

(Win)

Komentar