Warga Temukan Penggunaan Pasir dan Batu Sungai pada Proyek Irigasi Cimandiri

Daerah117 Dilihat

Wartawan Tim Bharindo

SUKABUMI- Mabesbharindo .com. – Masyarakat yang tinggal di sekitar titik pertama proyek pembangunan saluran irigasi di daerah irigasi Sungai Cimandiri menemukan fakta adanya penggunaan pasir dan batu yang diambil dari sungai. Oleh para pekerja, pasir dan batu itu digunakan sebagai material dalam membangun fondasi dan saluran irigasi.

Untuk ukuran proyek besar, temuan warga itu tentu saja mengejutkan mereka. Betapa tidak, proyek irigasi tersebut bernilai Rp2.137.000.000 yang dikerjakan oleh PT HPS. Pembuatan irigasi ini berasal dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Barat yang ditangani oleh UPTD PSDA Wilayah Sungai Cisadea-Cobareno.

“Masa sih proyek dua miliar lebih menggunakan batu dan pasir dari sungai terdekat? Seperti tidak ada anggaran dari pemerintah. Padahal anggarannya besar,” kata kata seorang warga Desa Wangunreja yang ditemui di lokasi proyek, Minggu (3/10/2021).

Batu dan pasir diambil dari Sungai Cimandiri di lokasi terdekat dengan proyek. Temuan tersebut diketahui di titik pengerjaan Kampung Ciseupan. Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi.

“Dari awal, para pekerja menggunakan pasir dan batu dari Sungai Cimandiri. Memang lebih murah karena tidak ada biaya angkutan, tapi kualitasnya diragukan,” ujar warga tersebut.

Batu dari Sungai Cimandiri sebagian besar bentuknya bulat. Bentuk seperti ini kurang cocok untuk material batu muka. Seharusnya digunakan batu pecah yang biasanya diambil dari Palabuhanratu atau Sabadan Gunung Rosa.

“Biasanya kan kalau batu bulat akan membuat permukaan dinding tembok tidak rata. Batu bulat kurang bisa diandalkan untuk mendukung struktur bangunan tembok di permukaan,” kata dia. (*)

Komentar