MABESBHARINDO, Tangerang | Salah seorang wali murid mengeluhkan terkait pungutan program study tour go to campus yang diselenggarakan oleh Komite Sekolah SMA Negeri 3 Kabupaten Tangerang.
Tak tanggung-tanggung, dana yang dipungut dari wali murid untuk study tour tersebut sangat fantastis, yang membuat sebagian wali murid tepak jidat dan mengelus dada.
Berikut ringkasan rapat study tour (Go To Campus) pada tempo lalu. Jumat, 08 April 2022. Study tour tersebut rencananya akan dilaksanaan pada 20/21 Juni 2022 selama 8 Hari. Wilayah yang dikunjungi yaitu : Bali, Jogja dan Semarang, Kampus yang dikunjungi antara lain : UGM, Udayana, Akpol, UB, serta Undip.
Dengan Biaya: sekitar 3,3jt hingga 3,4jt + baju tour, dengan Ketentuan :
1. 1 bis isinya 1 kelas.
2. Per kamar 4 orang (tidak boleh campur dengan kelas lain).
3. Hotel paradise.
4. Berangkat jam 21.00 Wib.
5. Kalau tidak ikut study tour, ada tugas yang disiapkan.
6. Uang tidak bisa di kembalikan apabila sakit atau tiba-tiba ada halangan.
7. 1 hari makan 3 ×.
8. Wajib bawa seragam.
9. Pembayaran cash bisa dari sekarang.
Begitulah kira-kira hasil dari rapat Komite Sekolah dengan Wali Murid.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah, mengatur batas-batas penggalangan dana yang boleh dilakukan Komite Sekolah.
Penggalangan dana tersebut ditujukan untuk mendukung peningkatan mutu layanan pendidikan di sekolah dengan azas gotong royong.
Dalam Permendikbud tersebut, Komite Sekolah diperbolehkan melakukan penggalangan dana berupa Sumbangan Pendidikan, Bantuan Pendidikan, asalkan tidak ditentukan nilai nominalnya, dan bukan berupa pungutan.
Yaya selaku Humas SMA 3 Kabupaten Tangerang, saat dikonfirmasi oleh Awak Media di ruang tamu sekolah, beliau mengatakan bahwa pihaknya hanya memfasilitasi saja terkait dengan study tour go to campus.
“Semua sudah dirapatkan, kita hanya memfasilitasi saja, kita juga tidak memaksa kok, namanya juga buat anak, apalagi buat pendidikan, jangan sayang-sayang, kalau buat saya pribadi sih misalkan jual tanah kebun enggak masalah buat saya,” jelasnya.
Sementara itu, Habibi salah seorang siswa SMA 3 membenarkan terkait dengan pungutan study tour tersebut.
“Benar pak, saya bayar buat study tour itu senilai tiga juta empat ratus lima puluh rupiah, belum lunas sih, masih dicicil,” ungkapnya.
Komentar