Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disela kegiatan bersepeda mengunjungi tempat isolasi terpusat dan RSUD di Salatiga, Minggu (20/6/2021).
MabesBharindo.com l Jakarta – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak dapat menyembunyikan kesedihannya tatkala mendengar kabar seorang aktivis sekolah sungai di Klaten, Arif, meninggal dunia. Meninggalnya Arif dan banyak Kepala Daerah maupun pejabat publik akibat terpapar Covid-19 menjadi pengingat betapa ganasnya virus ini.
Peringatan ini disampaikan Gubernur Ganjar disela kegiatan bersepeda mengunjungi tempat isolasi terpusat dan RSUD di Salatiga, Minggu (20/6/2021). Dilansir dari humas.jatengprov.go.id
Kepada seluruh elemen masyarakat, ia meminta untuk saling menjaga diri. Terlebih setelah kehadiran varian baru Covid-19 di beberapa daerah., yang memiliki tingkat penyebaran jauh lebih cepat dibanding varian sebelumnya.
Baca Juga :
TKSK Ngawi Evakuasi ODGJ Ke RSUD dr Soeroto
Polri : Terduga Teroris Tasikmalaya Baiat Ke ISIS Pada Tahun 2019
Sikapi Pernikahan Anak Tinggi, Komisi E Minta Akses Terhadap Medsos Dibatasi
“Semua mesti menjaga diri, karena variannya ini memang luar biasa, penularannya cepat sekali. Saya hari ini sedang bersedih, karena ada teman aktivis sekolah sungai di Klaten, Mas Arif, meninggal dunia. Ini cepat sekali. Tadi malam saya dikabari kalau beliau masuk rumah sakit dan pagi ini meninggal. Artinya, varian ini penularannya cepat apalagi yang komorbid,” ujarnya.
Ganjar mengatakan, kawan-kawan aktivis, Kepala Daerah, pejabat publik, dan pekerja lapangan memang memiliki tingkat risiko tinggi terpapar Covid-19. Hal itu dikarenakan mobilitas dan intensitas bertemu orang yang cukup tinggi.
“Kami tahu, Gubernur, Kepala Dinas, Wali Kota, Wakil Wali Kota, Bupati, Wakil Bupati, Polisi dan TNI ini semua di lapangan dan berisiko tinggi,” ujarnya.
Untuk itu, Ganjar meminta kepada masyarakat agar turut serta membantu dalam penanganan Covid-19. Bantuan itu bisa dilakukan dari hal terkecil, yaitu menjaga diri sendiri dengan selalu menaati protokol kesehatan dan lebih banyak di rumah saja.
“Kalau masyarakat bisa membantu, kita tidak perlu intens turunnya. Saya sebenarnya juga mau di rumah saja, tapi kalau di rumah saja, saya tidak bisa mengontrol satu per satu untuk memastikan di tempat isolasi (berjalan) baik, rumah sakit dan nakesnya siap (kesiapan). Maka bantulah kami, biar kami yang bekerja kamu di rumah saja. Kalau itu bisa dibantu, aduh kita senang sekali. Kita keliling terus, kontrol terus,” katanya.
Seperti diketahui, beberapa Kepala Daerah terkonfirmasi positif Covid-19. Di Jawa Tengah sendiri juga sudah banyak Kepala Daerah dan pejabat publik yang positif Covid-19.
Terakhir, Kepala Daerah di Jawa Tengah yang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah Wali Kota Salatiga Yuliyanto. Sebelumnya juga diketahui ada Bupati Tegal yang sudah sembuh dan kini bergantian Wakil Bupati Tegal yang positif.
(Red)
Komentar