Pasuruan MabesBharindo.com – Usai sholat jum’at, warga Desa Pager, Kecamatan Purwosari Pasuruan, di gegerkan orang meninggal gantung diri di pohon nangka. Kuat dugaan korban mengakhiri hidupnya karena terlilit utang.
Informasi berhasil dihimpun korban bernama Nardiono (47) warga Dsn Baos Utara, Ds. Pager, Kec. Purwosari, Kab. Pasuruan sehari-hari berprofesi sebagai supir elf.
Kali pertama korban di temukan jasadnya oleh Nasipan di belakan bengkel milik Kepala Desa setempat.
Menurut keterangan Kepala Desa (Kades) setempat, korban dalam beberapa hari terakhir kebingungan untuk mencari pinjaman uang ke tetangganya.
Baca juga : Warga Protes, Kondisi Jalan di Kertaraharja yang Baru Diaspal Sudah Terkelupas
Selain itu ia juga sempat berkeluh kesah kepada Kades setempat. Bahwa dirinya mempunyai beban serta terlilit utang entah kepada siapa. “Korban adalah warga saya sendiri mas. Tadi siang memang berkeluh kesah kepada saya,” ujar Durajak Kepala Desa Pager ketika ditemui dirumahnya, Jum’at (17/9/2021).
Menurutnya, memang dalam beberapa hari terakhir korban pernah mengeluh kepada saya, lantaran terlilit utang. Bahkan sempat mencari pinjaman ke tetangga-tetangga untuk melunasi hutangnya.
“Justru dalam beberapa hari ini saya jarang ketemu dengan korban. Setiap harinya korban bekerja sebagai supir elf,” kata durajak.
Lanjutnya, Korban tadi siang ke rumah untuk curhat kepada saya. Kemudian belum selesai saya terburu-buru berangkat ke masjid, Ia juga saya ajak ke masjid bahkan tak kasih sarung juga mas.
Baca juga : Berkelahi Sesama Saudara Kandung Dalam Kondisi Mabuk Dan Menantang Warga Dengan Senjata Tajam
“Malah ia tidak menjawab ajakan saya dan diam saja,” terangnya.
Ketika itu saya baru selesai sholat jum’at di masjid langsung menuju Kantor Desa untuk kegiatan lain.
“Sesampainya disana, saya dikasih kabar oleh mertua saya kalau Nardiono warga saya itu telah meninggal dunia dengan cara gantung diri dibelakang bengkel saya,” katanya dia.
Baca juga : LSM LAKRI Minta Tindak tegas pelaku Galian C Ilegal Yang Ada Di Desa Tungoi Satu
Namun, masih kata kades, semisal korban tadi saya ajak sholat jum’at, insya allah tidak terjadi seperti ini.
“Keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dan membuat surat pernyataan,” pungkasnya.
Mendapat informasi dari masyarakat, kepolisian dari Polsek Purwosari Polres Pasuruan langsung bergegas mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk dilakukan penyelidikan.
Sesampainya di TKP, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, hanya menemukan seutas tali yang terikat dipohon nangka. Selanjutnya korban langsung di bawa ke rumah duka untuk di semayamkan.
Komentar