Satu Kru Asli Pasuruan,Hingga Di Temukan Serpihan KRI Nanggala 402

Nasional744 Dilihat

 

MabesBharindo,Pasuruan—Sabtu 24 April Lettu muhammad imam adi salah satu awak KRI Nanggala-402 yang tenggelam hilang kontak merupakan warga asli Pasuruan.

Imam Adi kelahiran Desa Semare, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan.Imam Adi daftar Angkatan Laut pada 2011 dan wisuda pada 2015. Sebelum berdinas di KRI Nanggala-402, ia terlebih dahulu bertugas di KRI Pattimura pada 2015. Baru pada 2017, ia berpindah tugas ke KRI nanggala-402 Orang tua Lettu M Imam Adi berharap agar anaknya bisa di temukan kembali pulang dengan selamat,


Imam Adi merupakan putera pertama dari Edi Sujianto. Ia sudah memiliki Istri dan satu anak berusia 2,5 tahun. Selama ini ia tinggal di Surabaya bersama istri dan anaknya.

“Kemarin sebelum berangkat komunikasi sama keluarga, sama kita, ‘yah mau berangkat’, ‘iya nak semoga selamat’. Senin berpamitan lewat video call. Seperti biasa kalau mau bertugas pamit dulu,kata edi sujianto

Edi berharap KRI Nanggala 402 segera ditemukan. Edi juga berharap semua kru di dalamnya selamat semua.

“Harapannya supaya diketemukan,diangkat kapal ini, kru supaya selamat semua,

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut status KRI Nanggala-402 menuju fase tenggelam atau sub-sink usai temuan serpihan, barang, serta tumpahan minyak.
Sebelumnya, TNI masih menyebut kapal selam buatan Jerman itu masih dalam fase sub-missed alias hilang kontak.

“Pagi dini hari tadi, merupakan batas akhir live suport berupa ketersediaan oksigen di Nanggala selama 72 jam,” ujarnya, dalam konferensi pers dari Bali, Sabtu (24/4).

“Unsur-unsur TNI AL menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang jadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala,” lanjut dia.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono menambahkan serpihan-serpihan yang ditemukan terapung di perairan Bali itu yang diyakini sebagai komponen kapal selam.

Di antaranya, pelurus tabung torpedo, pipa pendingin, botol berwarna oranye yang berfungsi untuk pelumasan naik turun kapal selam, alas yang dipakai ABK, serta spons.

“Ditemukan beberapa kepingan dan barang di sekitar lokasi terakhir kapal menyelam yang diyakini bagian komponen kapal selam. Ini tak akan terangkat apabila tidak ada tekanan atau keretakan,” ungkap dia.

“Barang-barang ini tidak dimiliki umum dan di sekitar radius 10 mile tidak ada kapal lain yg melintas, dan dari ahli mantan-mantan ABK Nanggala dan pembuat kapal selam ini diyakini barang milik Nanggala,” imbuh Yudo.

Sebelumnya, KR Nanggala hilang kontak saat latihan menembakkan torpedo, Rabu (22/4) pukul 03.00 WITA. Penyebabnya diduga black out.

(Abd Hamid)

Komentar