Proyek Galian Kabel Yang Melanggar Standar SOP Dan Terkesan Dikerjakan Asal Asalan

Hukum & Kriminal350 Dilihat

MABESBHARINDO.COM, Kabupaten Bekasi | Maraknya proyek galian kabel PLN di Kabupaten Bekasi sangat tidak sesuai dengan standart operasional prosedur (SOP) yang dikerjakan di Kampung Pegadungan RT01/016 dan RT 02/016. Kp. Pegadungan, Desa Pantai Makmur, Taruma Jaya Bekasi.

Pasalnya sekitar lubang yang digali kurang dilengkapi dengan rambu – rambu dan baleho, sebagai penanda adanya proyek yang berada di bahu jalan. Dan SOP serta prosedur tidak sesuai dengan K3 yang harus di terapkan di lapangan, seperti adanya beberapa pekerja yang tidak menggunakan rompi dan helm saat bekerja.

Seperti dalam pantauan awak media pada Sabtu (19/8/2023), Contohnya, satu genre galian kabel yang berada di Kampung Pegadungan Rt 01/016, dan rt 02/016. Kp. Pegadungan Desa Pantai makmur, Kecamatan Tarumajaya ini pekerjaannya diduga asal- asalan dan adanya kecurangan.

Kecurangan ini terlihat jelas dari kedalaman borring tidaklah sesuai, pasalnya Galian kabel tersebut harus nya ditanamkan dengan kedalaman 150 cm, yang merupakan standarisasi galian.

Pekerjaan yang dikerjakan oleh PT. Panca Putri ini disinyalir mengerjakan proyek galian panjangnya lebih dari 1000 meter dan tidak memasang benner, atau papan peringatan sebagai tanda adanya proyek galian, agar pengguna jalan lebih berhati hati, terlebih proyek galian itu melintasi kampung padat penduduk dan banyaknya anak anak yang melintas dengan bersepeda, namun ketika dikonfirmasi Roy selaku koordinator lapangan menjawab “silahkan saja kalau mau diberitakan kami punya data lagian jalan kampung mobilpun gak ada yang masuk” tulis Roy dalam komunikasi melalui pesan singkat wat’s up (20/8/2023).

Sungguh ironis jawaban Roy selaku penanggung jawab lapangan, seolah mengabaikan keselamatan pengguna jalan utamanya masyarakat sekitar, bahkan saat awak medi mengajukan pertanyaan dilokasi proyek galian pada Sabtu (19/8/2023) yang lalu, “apakah ada kompensasi bagi warga terdampak” tanya Andi, jawabannya nyeleneh dan terkesan masa bodoh, dengan mengatakan bahwa itu bukan urusan saya, jawaban jawaban yang diberikan kepada awak media adalah sebuah gambaran sang korlap tidak memiliki tanggung jawab kerja yang baik.

Bahkan Limas Kampung Gadungan menyampaikan lubang lubang galian terbiar menganga tanpa adanya Septy bagi warga sekitar, “ketika saya monitoring kampung pada malam hari yang dimana tidak ada kegiatan pekerja galian, lubang lubang itu tidak ditutup atau diberi tanda, kalau ada anak anak masuk lubang gimana” papar Limas yang biasa disapa Monon.

Dalam pantauan awak media tampak tumpukan banner yang tidak dipasang disepanjang area proyek parahnya lagi, lubang dibiarkan menganga tanpa pengamanan sama sekali, bahkan tidak ada papan peringatan terkait adanya proyek galian.

Komentar