Polri Awasi 17 Ribu Pasar untuk Cegah Kelangkaan dan Lonjakan Harga Minyak Goreng

Daerah, TNI & Polri740 Dilihat

MABESBHARINDO.COM , JAKARTA – Polri akan terus mengawasi harga dan ketersediaan minyak goreng dari mulai tingkat produsen hingga konsumen. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan setiap hari pihaknya mengawasi distribusi minyak goreng terutama jenis curah, ke lebih dari 17 ribu pasar tradisional. Hasilnya, sebanyak 10 ribu pasar secara rutin mendapatkan distribusi minyak goreng curah.

“Ada yang setiap hari barang sudah dikirim, ada yang seminggu tiga kali, ada seminggu dua kali dan kurang lebih 7.000 seminggu satu kali. Tentunya ini yang kita minta untuk terus ditingkatkan sehingga ketersediaan minyak goreng curah betul-betul ada di pasar, “ujar Kapolri dalam acara Business Matching Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) di Bali, Jumat (10/6/2022).

Menurutnya, pengawasan ini sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo dan pihak Polri telah bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi serta Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian.

“Kami tentunya mendapatkan tugas untuk membantu memastikan bahwa seluruh proses berjalan dengan baik. Utamanya terkait dengan verifikasi kewajiban dari produsen untuk pastikan produksi minyak goreng curah khususnya, betul-betul berada di pasar. Sehingga kemudian persetujuan ekspor dapat diberikan,” katanya.

Sigit menambahkan pengawasan itu diperlukaan agar tidak ada kelangkaan dan melonjaknya harga minyak akibat dari penyalahgunaan pihak yang tak bertanggungjawab.

Selain memantau pasar, kepolisian mengawasi perkembangan harga buah tandan segar. Menurut mantan Kabareskrim Polri ini, dalam hal ini, jika tangki terserap untuk bisa direalisasikan baik dalam bentuk minyak curah maupun ekspor, harapannya buah tandan segar yang dibeli oleh produsen dapat meningkat untuk diolah menjadi Crude Palm Oil (CPO).

“Saat ini harga-harga (buah tandan) kita perhatikan rata-rata di angka 2.000 – 2.100 sampai 2.500. Di 51 wilayah sudah diangka 2.550. Harapan kita semua petani bisa mendapatkan harga antara 2.500 sampai dengan 3.000,” jelasnya.

Sigit meminta semua pihak mengikuti aturan yang berlaku. Ia menegaskan tidak akan segan menindak siapapun yang melakukan penyimpangan terkait minyak goreng. Sigit pun mencontohkan dengan menindak tegas spekulan yang melakukan repacking dan menjual dengan harga lebih tinggi.

“Kita ingatkan, lalu ada yang kita proses tegas. Saya minta semua patuhi apa yang menjadi komitmen kita bersama karena memang paling penting minyak curah ada di pasar dan masyarakat tidak kesulitan serta kekurangan, juga semua pihak mulai dari petani hingga produsen mendapat keuntungan,” pungkasnya. [tp]

Komentar