Mabesbharindo.com MADIUN – pemerintahan Kota Madiun telah berdiri sejak 1918. Artinya, tahun ini daerah berjuluk Kota Pendekar itu telah memasuki usia ke-103 tahun.
Seiring perayaan Hari Jadi Kota Madiun ke-103 Wali Kota Madiun Maidi mengenang sejarah dan perkembangan kota yang dipimpinnya sejak 2 tahun terakhir itu.
“Selama 103 tahun sudah banyak hal yang dilalui Kota Madiun. Perkembangan dari masa ke masa sangat pesat dan mengedepankan banyak pembangunan. Di antaranya, bidang perdagangan, pendidikan, dan pariwisata,” tuturnya, Rabu (23/6).
Perkembangan itu, menurut wali kota, wajib untuk dilanjutkan. Maka, beragam upaya dilakukan Pemkot Madiun. Utamanya, mengubah stigma Kota Madiun sebagai kota transit atau kota pensiunan menjadi kota jujukan pariwisata.
Lebih lanjut, wali kota mengatakan, tidak memiliki wisata alam bukan menjadi halangan bagi Kota Madiun untuk meningkatkan pariwisata. Maka dari itu, pembangunan lokasi-lokasi ikonik terus dikembangkan. Seperti, kawasan Pahlawan Street Center, Sumber Wangi, lambang ikonik berbagai negara, hingga lapak UMKM kelurahan yang memiliki ciri khas masing-masing.
Baca Juga :
Polres Madiun : Imbau Masyarakat Waspadai Curah Hujan Tinggi yang Berakibat Banjir dan Tanah Longsor
Seiring berjalannya waktu, mantan Sekda Kota Madiun itu berharap Kota Madiun bisa menjadi barometer kota dengan perubahan pesat di wilayah Jatim. Serta, menjadi matahari bagi Jatim bagian Barat.
“Setelah pandemi Covid-19 berakhir, lompatan-lompatan untuk menjadi kota terbaik akan terus kami tingkatkan. Mulai saat inipun kami sudah memulai dengan mengejar prestasi di tingkat provinsi, nasional, maupun internasional,” tandasnya. (Jex)
Komentar