MADIUN l MABESBHARINDO.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun mencatat, Juli 2021 Kota Madiun mengalami inflasi sebesar 0,11 persen dan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 105,27. Inflasi Kota Madiun pada Juli merupakan yang terendah dari sejumllah kota di Jawa Timur.
“Dari delapan kabupaten/kota penghitung inflasi nasional di Jawa Timur, enam kabupaten/kota mengalami inflasi dan dua lainnya mengalami deflasi,” ujar Kepala BPS Kota Madiun Dwi Yuhenny dalam rilisnya, Selasa (03/08/2021).
- Baca Juga : Pelajar SMA – SMK di Madiun Mulai Vaksinasi
Menurut Dwi, inflasi tertinggi di Jatim pada Juli 2021 Kabupaten Sumenep sebesar 0,42 persen. Inflasi di Kota Madiun juga lebih rendah dari Provinsi Jawa Timur yang mengalami inflasi 0,17 persen. Namun, tetapi lebih tinggi dari inflasi nasional yang mencapai 0,08 persen.
Sedangkan secara akumulasi inflasi di Kota Madiun sejak Januari 2021 tercatat 0,88 persen. Dwi Yuhenny menjelaskan inflasi di Kota Madiun terjadi karena adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari berbagai kelompok pengeluaran.
Sementara kelompok transportasi menyumbang inflasi terbesar mencapai 0,34 persen. Kelompok pendidikan berada di urutan kedua dengan 0,22 persen. Sedang, Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar lainnya menyumbang 0,21 persen.
Sedangkan kelompok makanan, minuman, dan tembakau menyumbang 0,12 persen. “Sisanya ada kelompok kesehatan, perlengkapan dan peralatan rumah tangga, sampai kelompok perawatan pribadi juga menyumbang inflasi. Tetapi jumlahnya tidak besar,” katanya.
Dikatakan Dwi Yuhenny sejumlah komoditas utama penyumbang inflasi untuk bulan Juli tersebut, antara lain, cabai rawit, tomat, wortel, bayam, dan daun bawang. “Cabai rawit menjadi komoditas pertama dengan andil inflasi 0,0935 persen. Cabai rawit mengalami kenaikan harga hingga 20,60 persen,” tuturnya.
Selain itu, sepeda motor, baja ringan, hingga cat tembok juga menyumbang inflasi. Kemudian, juga ada rokok kretek filter dan rokok putih yang juga menyumbang inflasi. “Sedang daging ayam, beras, telur ayam, dan buah menjadi komoditas penekan inflasi selama Juli,” katanya.
Penghitungan angka inflasi di delapan kota IHK di Jawa Timur selama Juli 2021, enam kota mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu Sumenep sebesar 0,42 persen. Kemudian diikuti Banyuwangi sebesar 0,23 persen, Surabaya sebesar 0,20 persen, Probolinggo sebesar 0,16 persen, serta Madiun dan Malang sebesar 0,11 persen. Sedangkan kota yang mengalami deflasi yaitu Kediri sebesar 0,08 persen dan Jember sebesar 0,05 persen.
(Ugik)
Komentar