Keberatan dan tersinggung dengan statemen Pengacara Alamsyah SH

Daerah173 Dilihat

Mabesbharindo.com  Sergai – Ketua Pengurus Keluarga Besar Martapura Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut), Drs. H.Aisul Sidik, Rabu (9/3/2022) menyatakan sangat keberatan dan tersinggung dengan statemen Pengacara Alamsyah SH yang berbunyi menghimbau “Bupati Sergai agar tidak melibatkan ulama dalam berbagai bentuk kegiatan kecuali urusan agama”.

Pernyataan tersebut sangat menyakitkan. Kita mengutuk keras pernyataan yang disampaikan oknum pengacara tersebut dalam konfrensi pers di Mapolres Sergai baru-baru ini. Para ulama di Sergai selama ini kata Aisul, tidak ada masalah dengan pemerintah. Tapi dengan munculnya saudara di Sergai baru-baru ini malah menimbulkan keributan di tengah-tengah masyarakat.

Jangan coba usik ketenangan umat muslim di Sumatera Utara khususnya di Sergai. Jika anda seorang pengacara, maka jadilah seorang pengacara yang benar dan professional. Jangan menjadi seorang pengacara yang menimbulkan kemarahan umat dan banyak menebar pesona dengan menyampaikan berita bohong ke publik.

Segeralah bertobat dan belajar agama dengan ulama jangan pula malu. Saya berharap kepada Bupati Sergai H.Darma Wijaya dan Wakil Bupati Sergai H.Adlin Umar Yusri Tambunan berkenan terus melibatkan para ulama dalam berbagai kebijakan dan kegiatan, bukan hanya urusan agama seperti disampaikan Alamsyah SH yang suka bohong tersebut,”ujar Aisul dengan nada marah.

Selanjutnya saya menghimbau kepada masyarakat Sergai agar ekstra hati-hati berurusan dengan Pengacara Alamsyah SH, jangan mudah percaya terhadap omongannya. Sudah terbukti informasi yang disampaikannya ke publik banyak bohongnya dan terus mendapat bantahan dari narasumber yang disebutkannya.

“Ini sungguh memalukan dan konyol sekali seorang pengacara menebar informasi bohong ke public. Mestinya oknum pengacara itu terlebih dahulu memperbaiki diri, akhlak adab jika sudah melebih ulama baru menyoroti para ulama. Jangan terlalu sombong baru jadi seorang pengacara.”Tegas Aisul.

Komentar