IBI Sragen Diharapkan Bisa Tingkatkan Kompetensi dan Menjiwai Profesi

Daerah635 Dilihat

MABES BHARINDO.COM_____****

SRAGEN – Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Sragen menggelar Rakercab VII Cabang Sragen di Pendopo Sumo negaran Sragen, Selasa (27/9/2022) siang.

Rakercab dihadiri Sekda Sragen, Tatag Prabawanto, Ketua PD IBI Provinsi Jawa Tengah, Sumarsih, dan Pengurus IBI Ranting dan Pengurus Cabang Kabupaten Sragen.

Ketua PD IBI Provinsi Jawa Tengah, Sumarsih mengatakan Rakercab tersebut digelar untuk mengevaluasi program yang sudah dilakukan dan direncanakan di tahun 2022.

Salah satu program yang menjadi fokus saat ini adalah mendorong peningkatan sumber daya manusia (SDM) untuk mengejar pendidikan profesi.


Berita Lainnya : 

🧧Polres Kediri Berhasil Mengamankan 15 Tersangka Penganiayaan Antar Perguruan Silat

🧧Eks Panglima OPM Angkat Bicara : Hanya Keluarga yang Bela Gubernur Lukas Enembe, Pemerintah Harus Tegas..!

🧧Pelaku Jambret yang Sempat Viral di Medsos, Berhasil Diamankan Polisi

🧧Ahmad Sahroni : Koalisi Pilpres NasDem akan Diumumkan 10 November


Menurutnya sesuai arahan Presiden dan UU Kebidanan No 4/2019, bahwa untuk bisa membuka praktik mandiri, seorang bidan wajib berpendidikan profesi.

Selain syarat praktik mandiri, pendidikan profesi juga penting untuk meningkatkan kompetensi bidan. Pasalnya ke depan tantangan tugas akan semakin berat.

Pendidikan non formal, pelatihan, webinar juga perlu diikuti untuk meningkatkan kompetensi.

“Tugas bidan itu luar biasa, bahkan kadang melebihi peran kinerjanya. Apalagi beban di masa pandemi kemarin, sangat berat,” jelasnya.

Disisi lain, ia mengapresiasi pelaksanaan Rakercab
IBI di Sragen yang berlangsung lancar dan kondusif. Terutama laporan pertanggungjawaban dan keuangan yang diterima 100 persen oleh anggota.

Sementara, Ketua IBI Kabupaten Sragen, E Tyas Damai Tatag Prabawanto mengatakan profesi bidan mengemban tanggungjawab yang berat. Sehingga peningkatan kapasitas SDM dengan pendidikan profesi memang sangat diperlukan.

Pihaknya juga mendorong para bidan di Sragen untuk bisa mengejar pendidikan profesibdengan melanjutkan studi kembali. Terlebih di Sragen jumlah bidan yang mengantongi pendirian profesi relatif masih sedikit.

“Kami juga tidak tinggal diam. Saat ini ada 4 kelas yang sedang menempuh pendidikan. Kami terus mendampingi dan memang mendukung karena profesi bidan itu tanggungjawabnya berat. Karena menyangkut keselamatan ibu dan anak. Mereka dituntut kuat, cepat dan tepat dalam bertindak. Kalau enggak risikonya bisa kematian ibu atau bayinya,” terangnya.

Dilansir dari Kominfo Kabupaten Sragen, Saat ini hanya 1 persen bidan di Sragen yang menyelesaikan pendidikan profesi. Sedangkan yang sudah meraih gelar sarjana baru 15 persen. Sisanya baru mendapat ijazah D3. Jumlah bidan yang tergabung di IBI saat ini tercatat 1.352 orang.

”Masih sedikit sekali, kendalanya dari masing-masing instansi memang banyak, kami pilah-pilah yang senior dulu. Sekarang yang mengejar profesi ada empat kelas, masing-masing 50 orang. Akhir Oktober ada wisuda dan awal tahun depan pengukuhan profesinya,” lanjutnya.

Pihaknya juga menggandeng tiga Stikes, dua diantaranya di Solo dan satu di Boyolali. Sertifikasi profesi ini juga menjadi pengaruh untuk peningkatan golongan.

“Kami mengimbau para bidan, sekolah ini kalau tidak terekrut kepegawaian, setidaknya bisa untuk praktik mandiri. Terus sekolah dan bisa mandiri agar tak tergantung menjadi ASN,” pesan damai.

(Mujianto /MBI)

Komentar