Gapoktan Sapta Manunggal, Komitmen Kembangkan Uang PUAP Agar Tidak Ludes !

Darsono Ketua Gapoktan Sapta Manunggal Desa Rejuno, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi .


MABES BHARINDO.COM___⭐⭐⭐

NGAWI – Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sapta Manunggal Desa Rejuno, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, layak mendapat apresiasi. Lantaran keseriusannya dalam mengelola Dana Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan ( PUAP) dengan baik dan transparan, membuat para anggotanya kian bertambah sejahtera.

Sampai saat ini modal dana yang bergulir dari pemerintah melalui Program PUAP yang di terima pada tahun 2010 silam sebesar Rp.100 juta, semakin berkembang hingga menyentuh angka Rp.120 juta lebih.

Hal Itu terlihat dari Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun 2019. Untuk Tahun 2020 sampai Tahun 2021 Gapoktan Sapta Manunggal belum bisa mengadakan RAT karena masih terkendala adanya pandemic Covid-19.

RELATED POSTS —————————

Dalam pengelolaan Dana PUAP, para pengurus Gapoktan Sapta Manunggal memanfaatkan dana tersebut untuk simpan pinjam. Tentunya sesuai aturan, yang telah disepakati bersama. Penggunaan dana tersebut memang bukan untuk konsumsi. Tapi di gunakan untuk usaha produktif yang berkaitan dengan bidang pertanian, baik itu budidaya atau non budidaya,” kata Darsono selaku ketua Gapoktan Sapta Manunggal Desa Rejuno, saat bertemu awak Media Mabes Bharindo.com dirumahnya, Kamis (16/12/2021).

Menurut Darsono,“ Kami kedepan akan berusaha membentuk Lembaga Mikro Agribisnis (LKM) seperti Koperasi, tentunya juga berbadan hukum. Dengan harapan modal yang ada bisa memberikan manfaat pada semua anggota,” terangnya.

Dalam mengembangkan usaha pertanian yang selama ini di geluti oleh mayoritas warga. ”Mohon ma’af, dana ini disimpan pinjamkan untuk usaha, dengan sebuah harapan besar perkembangan khususnya pertanian di Desa Rejuno yang mayoritas warganya menjadi petani bisa lebih maju,” tegasnya.

Tambah Darsono,” Semua anggota harus selalu kompak dan bekerjasama untuk mencapai sukses. Seperti kerja cepat, kerja tepat, dan bebas merdeka.

  • Artinya anggota ya cepat mau meminjam uang tersebut, agar ada aktifitas dan perputaran, dan uang bisa cepat berkembang.
  • Anggota sebisa mungkin yang meminjam uang tersebut juga cepat mengembalikannya,

Kedepan saya akan berkoordinasi dengan semua pengurus yang lain, untuk melihat serta menerima masukan anggota agar semua bisa berjalan lancar dan tentunya untuk transparansi,

“Ya memang dalam mengelola uang PUAP ini tidak gampang. Karena dalam perjalananya juga sering macet, dan saya tak henti-hentinya memberi pengertian pada semua pengurus dan semua anggota,” terang Darsono.

Dana PUAP ini adalah milik kita bersama, Sebisa mungkin mari kita kembangkan, walau sekarang dana itu stagnan di kisaran angka sekitar Rp.120 Juta, tetapi kedepannya akan kita usahakan lagi, agar lebih baik dan matang dalam mengelola uang ini, ” pungkasnya.

Jurnalis : Khoirul Anam

Komentar