Dua Benda Bersejarah TNI AL Ada Di Kab Madiun,Taman Asri Caruban Dan Exit Tol Dumpil

MADIUN,mabesbharindo.com –  Taman Asri Kota Caruban dan Perempatan Exit Tol Dumpil kini semakin bertambah Gagah.  Hal tersebut Setelah Dua benda bersejarah Milik TNI AL Surabaya yakni Pesawat Patroli Udara Nomat N 22 dan Meriam Thank TT 76  terpasang tepat menghadap di antara Gapura pintu masuk taman asri kota caruban.

Selain bertujuan menambah semakin menariknya Ruang Hijau Taman Kota Caruban, Dua benda bersejarah ini juga bertujuan untuk MengEdukasi Generasi Muda dan memupuk serta menanamkan rasa Nasionalisme bagi warga masyarakat kabupaten madiun semakin berkembang.

Wabup madiun Hari Wuryanto

” mengingat taman kota caruban ini juga merupakan tempat Destinasi wisata bagi warga madiun, dengan demikian kita harapkan dapat menambah daya tarik warga lebih banyak untuk berkunjung ke sini. Selain itu Juga rasa nasionalisme semakin bertumbuh dengan adanya Monumen pesawat Patroli milik TNI AL ini, begitupun yang di Exit Tol Dumpil, karena di perempatan jalan ini merupakan wajah dan pintu masuk Kabupaten Madiun,sehingga masyarakat baik dari dalam maupun dari luar banyak yang melewati jalan ini sehingga mereka bisa melihat monumen ini, dan Insya Allah bertepatan dengan Hari Dharma Samudera pada tanggal 15 Januari monumen ini akan diresmikan oleh KSAL”. Imbuh Wakil Bupati Madiun H.Hari Wuryanto saat mengunjungi di lokasi bersama Danlantamal V Surabaya, Laksma TNI Yoos Suryono Hadi.Kamis 23/12/2021

BACA JUGA : Kapolda Jatim Lantik 750 Bintara Usai Menjalani Pendidikan 5 Bulan di SPN Polda Jatim

Sementara itu di lokasi yang sama, Danlantamal V Surabaya Laksma TNI Yoos Suryono Hadi mengaku senang, karena pemasangan monumen bersejarah hibah dari TNI AL ini didukung penuh oleh Pemkab Madiun.

Dirinya berharap monumen ini sebagai alat Edukasi generasi muda. Pasalnya, pesawat Nomad ini merupakan pesawat partoli maritim, yang mana dua pertiga wilayah NKRI adalah laut.

“Sedangkan Tank TT 76 merupakan tank legendaris yang dulu digunakan oleh Marinir saat merebut Irian Barat (sekarang Papua) dari penjajah. Harapan saya, monumen ini selalu dipelihara sebagai tempat edukasi wisata sejarah,” pinta Danlantamal V ini.

 

Jurnalis : Joko susilo,mujarto,yudi miko

Komentar