Bupati Madiun melakukan kunjungan pasca banjir Bersama kapolres dan Dandim 0803 di Dapur umum kec Balerejo
Mabesbharindo.com -Jatim.Guna Memenuhi kebutuhan stok makanan warga masyarakat terdampak Banjir yang melanda beberapa wilayah di 6 kecamatan yang berada di wilayah kabupaten Madiun akibat Hujan berintensitas tinggi pada Rabu malam tanggal 14/4/2021.Bupati Madiun H Ahmad Dawami Bersama Kapolres AKBP Bagoes Wibisono dan Dandim 0803 Letkol Inf Edwin Charles mengunjungi Giat Dapur umum yang berada di kantor kecamatan Balerejo .kamis 15/4/2021
Sesuai yang di perintahkan Bupati madiun Pasca Banjir kepada Dinas sosial (Dinsos) kabupaten madiun Tim Tagana yang terdiri dari Kampung Siaga Bencana (KSB) Dan kelompok pelopor perdamaian Akhirnya menyediakan 2500 bungkus nasi untuk di bagikan kepada sejumlah warga masyarakat di 7 desa kecamatan Balerejo yang tidak dapat melakukan aktifitas memasak,Diantaranya : Ds Gading 400 bungkus,Warurejo 650 bks,Kedung jati 60 bks,Babadan lor 30 bks,Balerejo 250,Jeruk gulung 700. bks,Glonggong 350bks, Sumber bening 150 bks. dan berikut kebutuhan Tim tagana 150 bungkus.
“, Banjir karena intensitas tinggi sehingga menyebabkan banjir mulai dari daerah atas yang juga menyebabkan terputusnya arus lalulintas di jalan raya saradan- surabaya”, terang bupati
Sementara terkait penyebab dari peristiwa ini semua secara terperinci masih dalam penghitungan,tetapi sebelumnya kita sudah melakukan langkah perventif,dan terkait apa yang akan kita lakukan masih dalam Evaluasi, imbuhnya
Lebih lanjut mengenai dapur umum tersebut sudah berjalan sejak pagi hingga malam ini “, semoga keberadaan dapur umum ini dapat membantu kebutuhan dalam hal ini makanan , terutama bagi warga yang tidak dapat melakukan aktifitas memasak di karenakan rumahnya kebanjiran”, jelasnya
Menutup wawancara bersama mabesbharindo.com Bupati berpesan dalam pencegahan kedepan agar tidak lagi terjadi hal tersebut yang terpenting adalah konservasi perawatan Fungsi sepadan sungai terutama bagian yang di perbolehkan untuk di tanami harus berjarak.
” artinya posisi tanah yang menjadi tanggul harus selalu berkultur keras sehingga kekuatan tetap terjaga dan itu harus benar-benar di Evaluasi” Pungkasnya.(Jok.s/ega/Mujiarto)
Komentar