Buka UKW, Gus Yasin Wagub Jateng : Jangan Phobia Dengan Wartawan

Gus Yasin Wagub Jateng Saat Membuka UKW Persatuan Wartawan Jateng di Hotel MG Setos, Jum’at [11/3/22].


***MABESBHARINDO.COM____________

SEMARANG – Menjadi jurnalis andal tidak bisa tiba-tiba. Perlu banyak pengalaman dan keterampilan untuk bisa menjadi jurnalis yang kompeten. Karenanya, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengapresiasi penyelenggaraan Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Menurutnya, kegiatan itu adalah ikhtiar meningkatkan kompetensi jurnalis sebagai corong suara rakyat.

“Kritikan (berita) itu bukan hanya muncul dari panjenengan (jurnalis) tapi dari masyarakat yang ingin suarakan keinginannya. Obatnya adalah bekerja keras melayani masyarakat,” ujar Yasin, saat membuka UKW Persatuan Wartawan Indonesia Jateng, di Hotel MG Setos, Jumat (11/3/2022).

Ia menyebut, pemerintah tidak boleh menjauhi wartawan. Karena, berita yang dihasilkan pewarta merupakan kritik, untuk meningkatkan pelayanan bagi warga.
Oleh karena itu, Gus Yasin, sapaan Wagub, menilai ajang seperti ini adalah kawah candradimuka, bagi para pewarta. Muaranya, peningkatan kualitas berita, untuk memberi kritik dan saran bagi pemerintah.

Berpijak dari hal tersebut, Pemprov Jateng dalam hal ini Diskominfo selalu mendukung UKW yang diselenggarakan PWI Jateng. Total, sudah ada lima kali UKW yang terselenggara berkat kerja sama ini.
“Pemerintah tidak boleh phobia dengan wartawan, tapi harus mendukung dan welcome. Karena ini bukan hanya untuk kepentingan panjenengan, tapi kepentingan kami. Oleh karena itu, wajar kami merangkul panjenengan,” sebutnya.

Selain UKW, Pemprov Jateng juga rutin menyelenggarakan lomba antar wartawan se-Jawa Tengah. Ajang ini bukan hanya kompetisi antar jurnalis, namun juga wadah kompetisi karya jurnalistik.

Ketua PWI Jawa Tengah Amir Machmud mengatakan, UKW merupakan upaya dari organisasi meningkatkan kualitas SDM jurnalis. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan pewarta dapat meningkatkan profesionalitas kerja.

Profesionalitas jurnalis, menurut Amir, tidak terbatas pada kemampuan menulis. Namun, setiap wartawan harus memahami kode etik dan berpegang pada undang-undang pers.
“Kami fokus menyelenggarakan kegiatan terkait pendidikan peningkatan kapasitas SDM wartawan. Kami ingin menunjukan dengan UKW dan forum lain, bisa menegakkan intelektualitas profesi, martabat, profesionalitas dan eksistensi wartawan,” sebutnya.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Baca juga :

✓• Jelang Bulan Ramadhan 2022, Mentan SYL : Stok Pangan Aman Tersedia

✓• Jum’at Berkah Kodim Kendal Bagikan Makanan Untuk Pemulung

Ditambahkan, pada UKW, ada tiga hal yang ditekankan. Yakni skill, kompetensi teknis, dan kompetensi etis.
“Kami juga menekankan aspek etis sebagai bekal pekerjaannya. Karena wartawan adalah orang yang punya hati,” beber Amir.
Ketua Komisi Pendidikan PWI Pusat Hendro Basuki mengatakan, wartawan tidak hanya dituntut cakap menulis. Penguasaan terhadap konvergensi dunia jurnalistik modern.

“Dulu wartawan hanya terbatas koran, tapi sekarang selain mampu menulis, juga bisa melakukan konvergensi media ya meliput, mengedit video, ya bisa Youtube, Instagram, dan semuanya. Kalau tidak, Anda adalah ketinggalan kereta,” urainya.

Karenanya, Hendro berpesan untuk para peserta UKW PWI Jateng tidak anti terhadap perubahan zaman. Jurnalis di Jateng, diminta untuk adaptif, yang pada muaranya, memengaruhi kualitas berita dan beragamnya konten.

Perlu diketahui, pada acara UKW PWI Jateng kali ini diikuti oleh 24 jurnalis, dari berbagai media. Mereka terbagi menjadi tiga jenjang yakni, muda, madya dan utama.

Kontributor : Ludi Sharindra.

Editor : Khoirul Anam.

Komentar