MabesBharindo.com._Belitung Timur.Sebanyak 100 orang calon siswi “Sekuntum Melati” (Sekolah Perempuan untuk jadi Mandiri dan Terlatih) di Kabupaten Belitung Timur (Beltim) selesai didata. Terdiri dari 50 orang dari Desa Nyuruk dan 50 orang dari Desa Mentawak.
Hal ini diungkapkan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kabupaten Beltim Lisa Melinda usai acara Wirausaha Perempuan di Era Digital sekaligus Launching WIN Academy, Launching Sekuntum Melati Batch 3, Penandatanganan Kerjasama dan Penghargaan bagi Siswi Sekuntum Melati Penggerak di Pendopo Pantai Tanjung Kelayang, Kamis (16/02/2022).
Lisa yang juga didaulat menjadi Kepala Sekolah “Sekuntum Melati” mengatakan, sebelum melakukan pendataan dan menyelesaikan kurikulum, pihaknya terlebih dahulu melihat potensi usaha yang ada di Beltim khususnya Desa Nyuruk dan Desa Mentawak
“Sekolah perempuan ini kan salah satu tujuannya untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Jadi kita rencanakan apa yang menjadi keinginan-keinginan mereka (calon siswi) untuk mengembangkan dirinya, setelah itu baru kita menyelesaikan kurikulum,” jelas Lisa.
Disampaikan Lisa, siswi yang bersekolah di Sekuntum Melati sama sekali tidak dipungut biaya dan jadwal pembelajaran akan dilaksanakan setelah hari raya Idul Fitri nanti.
“Sekolahnya gratis dan akan dimulai setelah lebaran nanti. Untuk diketahui disini bukan hanya pelatihan keterampilan saja tetapi mindset mereka juga contohnya terkait pola asuh anak,” tuturnya.
“Sekuntum Melati” Melati Erzaldi mengatakan dalam sambutannya, kemajuan dunia teknologi menuntut para pelaku usaha, para pelaku wirausaha yang didominasi oleh perempuan, ibu-ibu rumah tangga dan para pelaku industri rumahan yang selama ini menjalankan usahanya dengan cara-cara tradisional dengan nilai profit yang masih mugkin untuk di optimalkan.
“Kondisi di era digital sebagai sebuah peluang untuk meningkatkan produktifitas dan keuntungan yang berlipat harapan itu menjadi bagian dan concern dan materi yang diajarkan bersama program sekuntum melati, sehingga pemberdayaan wirausaha di era digital benar-benar dapat diwujudkan nantinya berangkat dari fakta dan harapan tersebut, perempuan kabupaten belitung dan belitung timur menuntut sekolah ini hadir,” jelas Melati.
Ditambahkan Melati, secara teknis pelaksanaan tempat, jadwal waktu belajar, tenaga pengajar, kurikulum dan lain-lain terus dikondisikan sehingga suasana kelas dan pembelajaran nantinya dapat berjalan efektif dan tetap menarik.
“Nantinya evaluasi dan pendampingan bagi para alumni tetap dilakukan. Semoga sekuntum melati akan terus menebarkan kebaikan dan harumnya di seluruh pelosok negeri ini,” ucapnya.
Untuk diketahui, siswi yang bersekolah di Sekuntum Melati harus memiliki kriteria dan persyaratan yaitu perempuan yang berkeluarga, usia produktif 19-59 tahun, perempuan yang belum punya usaha dan memiliki komitmen untuk maju.
(Suhartono : Wakabiro MabesBharindo Belitung Timur).
Komentar